Logo Header Antaranews Jateng

Rektor: USM termasuk aktor perubahan, bukan hanya "market driven"

Kamis, 4 Juli 2024 09:19 WIB
Image Print
Rektor Universitas Semarang (USM), Dr. Supari, S.T.,M.T., menjadi narasumber dalam "Talkshow Rektor Menyapa" di Studio Radio USM Jaya, Gedung N USM pada Selasa (2/7/2024). Dok. USM
Semarang (ANTARA) - "Kita tidak hanya merespons apa yang terjadi, tetapi juga menjadi institusi yang berdiri di depan, ikut menjadi penentu atau aktor perubahan. Jadi, USM bukan hanya market driven yang disetir oleh kemauan masyarakat, USM termasuk menentukan mau dibawa ke mama masyarakat ini''. 

Penegasan itu disampaikan Rektor Universitas Semarang (USM), Dr. Supari, S.T.,M.T., saat menjadi narasumber dalam "Talkshow Rektor Menyapa" di Studio Radio USM Jaya, Gedung N USM pada Selasa (2/7/2024). 

Pertunjukan wicara atau talkshow yang dipandu oleh penyiar Radio USM Jaya, Redo Tanimbar dan Elsa Safira, itu mengangkat tema ''37 Tahun Universitas Semarang''. 

''Saya setuju dengan pemikiran Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof. Sudharto P. Hadi, MES, PhD bahwa perguruan tinggi tidak hanya berpikir dan bertindak untuk memenuhi kebutuhan pasar saja atau istilahnya market driven, namun menjadi pusat pemikiran dalam mengatasi persoalan lokal, nasional, regional, maupun internasional,'' ungkap Supari. 

Menurutnya, sumbangsih solusi terhadap persoalan tersebut sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dengan memberikan pengabdian kepada masyarakat yang tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa namun juga dosen sehingga lebih dapat dirasakan oleh masyarakat. 

''Selain itu, selama 37 tahun berdiri, USM selalu berpikir terbuka, adaptif, bergerak lincah sekaligus waspada menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan kultural masyarakat akibat kemajuan teknologi maupun dinamika regulasi-regulasi di atas regulasinya USM,'' ujarnya.

Dia mengatakan, USM telah melakukan berbagai upaya antara lain mengembangkan sistem informasi terpadu, sistem penunjang proses belajar mengajar, publikasi dan hubungan masyarakat, sistem penerimaan mahasiswa baru, penjaminan mutu, serta pengembangan jaringan dengan mitra-mitra internasional termasuk transformasi sistem penganggaran. 

''Kami berpendapat, saat ini adik-adik tidak bisa hidup tanpa HP, disamping masih memberdayakan media cetak, radio, TV, kita ada News Pool, Humas yang diseriusi untuk menyikapi perubahan kultur di masyarakat dengan medsos. Sering saya sampaikan bahwa di USM diperbanyak yang penting menciptakan suasana kondusif untuk menumbuhkan kreativitas di mana pun berada,'' ucapnya. 

Dalam pertunjukan wicara tersebut, Supari mengaku sejak didirikan pada 1987 dengan nama Politeknik Semarang hingga 1993 bertransformasi menjadi Universitas Semarang, USM telah memiliki banyak capaian prestasi dan menunjukkan peningkatan serta perkembangan. 

Perkembangan tersebut mulai dari jumlah fakultas dan program studi yang menambah dengan dosen yang berkompeten di bidangnya, memiliki 19 ribu mahasiswa aktif, mempunyai hampir 50 ribu alumni, hingga percepatan pembangunan di segala lini, baik fisik maupun akademik, serta fasilitas yang kian bertambah. 

Tak hanya itu, katanya, USM telah memamerkan 13 paten hasil karya dosen USM hingga mendirikan dan Museum USM yang berisi kumpulan cerita, dokumen, relief berdirinya USM pada Puncak Dies Natalis Ke-37 tepatnya Selasa (25/6/2024) lalu. 

''USM sudah 37 tahun berdiri, beroperasi dan makin peduli meningkatkan kualitasnya termasuk kualitas kontribusinya dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya bagi Kota Semarang, Jawa Tengah, dan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita bekerja sama untuk meningkatkan kualitas, untuk kesejahteraan kita bersama. Maka jangan ragu-ragu untuk bergabung di USM,'' tandasnya.****

 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024