Ketua PGRI Jateng ingatkan guru harus mampu beradaptasi dengan perubahan
Sabtu, 3 Agustus 2024 19:54 WIB
"Menyongsong Indonesia Emas akan ada perubahan yang menurut saya sangat cepat, bahkan radikal. Ini terjadi juga di pendidikan," kata dia di Semarang, Sabtu.
Hal tersebut disampaikannya saat Konferensi Provinsi PGRI Jateng Masa Bhakti XXIII Tahun 2024 yang berlangsung di Universitas PGRI Semarang.
Menurut dia, para guru sudah banyak belajar saat era pandemi COVID-19 yang saat itu terjadi perubahan dari pembelajaran secara luar jaringan (luring) menjadi dalam jaringan (daring).
"Tapi ke depan, perubahan bisa saja di substansial. Perubahan ke depan menuntut para guru mulai sekarang harus bersiap diri menjadi guru yang adaptif menghadapi perubahan," katanya.
Karena itu, kata dia, PGRI terus berupaya menyiapkan guru sebagai pribadi yang memiliki pola pikir kebaruan dan terus bertumbuh kembang.
"Dan itu ditularkan kepada siswa. Menghadapi perkembangan seperti itu yang harus disiapkan bukan sekadar pintar matematika, fisika, bahkan karakter. Tapi karakter utama yang bertumbuh dan berubah," katanya.
Untuk menyiapkan siswa yang mampu adaptif dengan perubahan, kata dia, maka guru juga harus disiapkan dengan pola pikir yang juga siap menerima perubahan dan kebaruan.
Kemudian, kata dia, PGRI sebagai organisasi tentunya berhadapan dengan hal saya dengan era perubahan yang cepat dan radikal.
"PGRI harus betul-betul memiliki integritas dan komitmen yang baik. Pengurus tidak cukup hanya punya kompetensi spesifik, bisa ngurusi PGRI, bukan itu saja," kata Muhdi.
Namun, kata dia, para pengurus PGRI harus memiliki kemampuan membangun organisasi dengan mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
"Ini menjadi penting sehingga PGRI menjadi mandiri ke depan. Tidak bergantung dan bisa berbuat banyak. Apalagi, (PGRI, red.) untuk tingkat provinsi kan tidak punya anggota langsung karena yang punya tingkat kabupaten/kota," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024