Logo Header Antaranews Jateng

Dadang evaluasi keberimbangan harga dengan gizi pada MBG

Kamis, 19 September 2024 21:47 WIB
Image Print
Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal Dadang Somantri. Dok. Pemkot Tegal
Tegal (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal Dadang Somantri mengikuti seremoni mitigasi uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipusatkan di Kota Surakarta yang dilaksanakan secara luring di lapangan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kleco 1 Kota Surakarta.

Sementara itu, di Kota Tegal dilaksanakan di Gedung Adipura dan beberapa sekolah SD dan SMP yang terhubung secara daring via Zoom dengan Kota Surakarta, Kamis (19/9/2024).

Hadir Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Ketua Tim 5 Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia, Taviota Bay, Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, serta tamu undangan lainnya.

Dalam pelaksanaannya, Dadang turut mendampingi Ketua Wantimpres meninjau pelaksanaan uji coba MBG via aplikasi Zoom dengan peserta di Gedung Adipura dan beberapa sekolah di Kota Tegal. Kemudian meninjau secara langsung uji coba MBG di SDN Kleco 1 dan SMPN 3 Surakarta.

Usai mengikuti mitigasi uji coba MBG, Dadang mengatakan bahwa salah satu arahan dari Ketua Wantimpres yaitu mengenai nilai harga dan nilai gizi.

Menurut Dadang, perlu adanya keberimbangan antara harga makanan dan nilai gizinya. Misalkan, dengan harga Rp15.000 sudah memenuhi standar gizi yang dibutuhkan atau tidak.

"Nanti kita evaluasi apakah yang sekarang terlihat dalam satu paket makanan itu memenuhi standar dengan harga Rp15.000? Kalau itu sudah memenuhi kemudian apakah memenuhi standar gizinya dan proteinnya? Nanti kita evaluasi. Kalau itu ternyata kurang nanti ada yang dinaikkan tapi kalau ternyata berlebih maka ini kan kegiatan bisnis dan UMKM, boleh mengambil laba tapi yang wajar jangan mengurangi gizi yang sudah ditetapkan sesuai standar," ungkap Dadang. 

Lebih lanjut mengenai kesiapan program MBG di Kota Tegal, Dadang menyampaikan bahwa secara umum dari hasil evaluasi sebelumnya yang dilakukan dari hulu sampai hilir, Kota Tegal sudah siap untuk melaksanakan makan bergizi gratis.

"Uji coba kita berjalan dengan baik, tinggal evaluasi ini kita perbaiki. Kita akan bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan, kita tidak bisa berjalan sendiri oleh Pemda karena anggarannya juga terbatas. Maka kawan-kawan pemangku kepentingan yang sekarang sudah berkerja sama untuk uji coba ini dari berbagai sektor memberikan CSR-nya sehingga 16 ribuan siswa yang diuji coba ini bisa melaksanakan makan bergizi gratis," ujar Dadang.

Dalam kesempatan itu, Dadang juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan juga Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) yang turut membantu dalam pelaksanaan uji Coba MBG di Kota Tegal.

Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa dalam sambutannya menyampaikan bahwa program MBG merupakan program dari presiden dan wakil presiden terpilih tahun 2024 - 2029.

"Bilamana kita tahu sebelumnya, bahwa tahun 2024 bagian dari target presiden sebelumnya untuk menuntaskan stunting. Ini juga bagian dari bagaimana menyiapkan generasi bangsa Indonesia yang benar-benar sumber daya manusia menjadi hal yang utama," ujarnya.

Ketua Tim 5 Wantannas, Taviota Bay, dalam kesempatannya melaporkan bahwa proses kegiatan yang telah dilakukan selama ini yaitu mitigasi adalah untuk mencari permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan.

"Alhamdulillah dengan kajian kami yang mendalam ini hasilnya cukup memuaskan karena dampak dari hasil uji coba
terutama adalah dampak dari multi efek yang  begitu besar terkait dengan tenaga kerja," ujar Taviota Bay.

Sementara itu Ketua Wantimpres, Wiranto, kepada awak media menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan uji coba MBG, pihaknya ingin melihat ke setiap daerah. Karena masing-masing daerah kondisinya berbeda demikian juga dengan karakternya. 

Sehingga diharapkan nanti pihaknya dapat menemukan tingkat kesulitan dan hambatan serta mencari solusi untuk mendapatkan standarisasi dari program makan bergizi gratis.

"Masukkan ini nanti kita sampaikan ke timnya dari presiden terpilih yang nanti akan melaksanakan atau akan mengendalikan makan bergizi gratis pada level nasional. Dan ternyata memang temuan di lapangan banyak hal yang perlu direncanakan dari sekarang. Misalnya standar makanannya, pengawasan dari UMKM tentang nilai keuntungan dan nilai gizi yang disajikan, jenis makanannya. Kemudian pendanaan apakah bergantung pada APBN, APBD atau ada CSR-nya, semuanya nanti merupakan satu kesimpulan dari uji coba makan bergizi gratis seluruh Indonesia," ujar Wiranto. ***

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024