Logo Header Antaranews Jateng

Mpox semakin tidak terkendali di Afrika

Jumat, 20 September 2024 13:46 WIB
Image Print
Dirjen Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) Jean Kaseya, pada Kamis (12/9/2024) mengatakan lembaga itu membutuhkan dana sebesar 600 juta dolar AS (sekitar Rp9,2 triliun) untuk menangani penyebaran wabah cacar monyet (monkey pox/mpox) di benua Afrika. /ANTARA/Anadolu/py

Rwanda (ANTARA) - Africa CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengingatkan tentang kecenderungan meningkatnya kasus mpox yang mengkhawatirkan dan semakin tidak terkendali di seluruh benua tersebut.

“Kami bisa mengatakan sekarang bahwa mpox tidak terkendali di Afrika,” kata Direktur Jenderal Africa CDC, Jean Kaseya, dalam konferensi pers online pada Kamis (19/9).

Kaseya mengatakan telah terjadi peningkatan 177 persen dalam jumlah kasus mpox dan peningkatan 38,5 persen dalam jumlah kematian di 15 negara Afrika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dalam sepekan terakhir, tercatat 2.912 kasus baru dan 14 kematian, sehingga Africa CDC menekankan perlunya memperkuat langkah-langkah pengawasan untuk menahan penyebaran penyakit cacar monyet tersebut.

Afrika telah mencatat lebih dari 29.000 kasus dan 738 kematian tahun ini, menurut data terbaru dari Africa CDC.

Lebih lanjut, Kaseya menyoroti tantangan kurangnya kapasitas pengujian dan laboratorium. Ia mengungkapkan harapan bahwa Afrika akan menerima 10 juta dosis vaksin dari mitra untuk menghentikan penyebaran.

“Mari kita bicarakan vaksinasi. Kami memiliki cerita sukses, kami mulai (vaksinasi) di Rwanda dengan 500 orang yang divaksinasi,” ucapnya.

Maroko menjadi negara terbaru yang melaporkan kasus mpox pada 12 September lalu.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024