Logo Header Antaranews Jateng

Peparnas catat kenaikan jumlah atlet para catur di tahun ini

Selasa, 8 Oktober 2024 16:12 WIB
Image Print
Para atlet para catur bersiap bertanding pada Peparnas XVII Solo 2024 di Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/10/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) mencatat terjadinya kenaikan jumlah atlet para catur di tahun ini menyusul makin populernya cabang olahraga tersebut.

"Saat ini cabang olahraga para catur makin merekah, karena catur di tingkat Asia boleh dibilang emasnya banyak, termasuk Indonesia," kata Competition Manager Para Catur Budi Santoso di sela pertandingan para catur hari kedua di Peparnas XVII Solo 2024 di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan para catur Indonesia dikenal oleh lawan-lawan dari luar negeri. Menurut dia, hal itu menjadikan gairah catur meningkat sehingga jumlah peserta makin banyak. Tercatat jika pada Peparnas Papua 2021 jumlah atlet para catur yang bertanding ada 171 orang, saat ini meningkat menjadi 192 orang.

"Para atlet ini dari 32 provinsi. Tahun ini boleh dibilang di luar perkiraan kami. Dari sisi kekuatan sampai saat ini kans-nya masih fifty-fifty, karena baru ronde ketiga," katanya.

Secara total ada 12 ronde yang dipertandingkan pada para catur kali ini. Selain itu ada dua jenis yang dipertandingkan, yakni catur standar dengan durasi permainan 60 menit, sedangkan catur cepat dengan durasi 30 menit.

Sedangkan untuk nomor yang dipertandingkan pada hari ini yakni B1 putra putri yang merupakan atlet tuna netra total, B2/3 putra putri yang merupakan tuna netra namun masih bisa melihat atau low vision, serta tuna daksa putra dan putri.

"Permainan yang dipertandingkan sama, untuk adu ketrampilan. Untuk permainan tingkat berpikirnya sama, namun tetap menurut kelas masing-masing," katanya.

Salah satu atlet yang merupakan kontingen Provinsi Riau Rudi Setianto menargetkan emas pada para catur kali ini.

"Targetnya medali emas, saya ikut di nomor B1 putra," katanya.

Sebagai persiapan, ia rutin berlatih di rumah. Selain itu, ia juga mengikuti pelatihan di tingkat provinsi selama satu bulan.

Pria yang saat ini berusia 25 tahun tersebut mengaku sudah menyukai catur sejak kelas 2 SMP.

"Sejak mulai tuna netra, kelas 2 SMP, saya dikenalkan guru kelas di SLB. Saya mulai suka sejak saat itu, pernah juga juara I tingkat nasional saat ikut OSN," katanya.

Baca juga: Relawan goalball sabar dampingi atlet

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024