Logo Header Antaranews Jateng

Bangkai penyu terdampar di Pantai Sodong Cilacap

Sabtu, 26 Oktober 2024 17:08 WIB
Image Print
Ketua Konservasi Penyu "Nagaraja" Jumawan (kanan) mengidentifikasi bangkai penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang ditemukan terdampar di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024). ANTARA/HO-Nagaraja
Cilacap (ANTARA) - Seorang wisatawan menemukan bangkai penyu berukuran besar yang terdampar di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu pagi.

"Tadi, sekitar pukul 07.00 WIB, kami mendapat telepon dari Bapak Teguh Sunarso selaku pengunjung yang berada di pinggir Pantai Sodong dan beliau yang menemukan penyu yang terdampar mati," kata Ketua Konservasi Penyu "Nagaraja" Jumawan di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap, Sabtu.

Menurut dia, pihaknya segera menindaklanjuti informasi tersebut dengan mendatangi lokasi penemuan bangkai penyu yang secara kebetulan berada di selatan Konservasi Penyu "Nagaraja".

Ia mengatakan berdasarkan hasil identifikasi, penyu yang mati tersebut diketahui sebagai penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang merupakan salah satu satwa dilindungi karena terancam punah.

"Penyu tersebut memiliki ukuran kepala 25 centimeter, lebar 63 cm, panjang 60 cm, dan sirip 33 cm," katanya.

Terkait dengan penyebab kematian penyu tersebut, dia menduga hal itu karena terkena jeratan alat tangkap ikan berupa jaring.

Menurut dia, dugaan tersebut muncul karena terlihat adanya bekas jeratan dan mengeluarkan darah dari mulut, sehingga penyu tersebut kehabisan oksigen.

"Jika melihat kondisinya, penyu itu diperkirakan telah mati sejak tiga hari lalu hingga akhirnya ditemukan terdampar di Pantai Sodong karena terbawa ombak," katanya.

Setelah diidentifikasi bersama sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Jakarta yang tengah melakukan penelitian di Konservasi Penyu "Nagaraja", kata dia, bangkai penyu tersebut selanjutnya dikubur di Pantai Sodong.
 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024