Waspada cuaca ekstrem di Jateng 21-23 November
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada 21-23 November 2024 yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang siang ini, potensi cuaca ekstrem itu dipicu sejumlah faktor, antara lain pola siklonik di perairan selatan Kalimantan yang menyebabkan adanya wilayah pertemuan massa udara atau konvergen dan belokan angin di Jawa Tengah," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Rabu.
Selain itu, kata dia, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan atau awan konvektif (Cumulonimbus) yang menjulang hingga ke lapisan atas, serta adanya kondisi labilitas udara yang kuat di wilayah Jateng.
Menurut dia, hangatnya suhu permukaan air laut di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.
"Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Jateng pada 21-23 November," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Kamis (21/11) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kabupaten/Kota Magelang, Temanggung, Semarang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Jepara, Demak, Pati, Kudus, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, serta Brebes dan sekitarnya.
Sementara pada Jumat (22/11) cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kabupaten/Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, serta Brebes dan sekitarnya.
Selanjutnya, wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Sabtu (23/11) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kota/Kabupaten Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Kota/Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 21-23 November yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir," kata Teguh.
Baca juga: Hujan deras akibatkan sejumlah wilayah Semarang banjir
Baca juga: Waspada potensi rob di pesisir saat "supermoon", ini tanggalnya
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024