Pemkot Pekalongan uji cobakan bendung gerak untuk pengendalian banjir
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengujicobakan bendung gerak sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan banjir dan rob, khususnya di wilayah rawan bencana itu.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa bendung gerak merupakan bagian dari sistem infrastruktur pengendalian banjir dan rob sungai Loji-Banger yang dibangun oleh Pemerintah Pusat.
"Pembangunan bendung gerak ini semuanya on progres rampung 100 persen sebagai salah satu bagian sistem penanggulangan banjir dan rob yang didanai oleh Pemerintah Pusat Rp1,2 triliun," katanya.
Menurut dia, dengan beroperasinya bendung gerak ini debit air sungai Loji terpantau surut baik dari hulu maupun muara.
Bendung gerak tersebut, kata dia, juga dilengkapi automatic rotary screen yang berfungsi untuk mengambil sampah secara otomatis dan disiapkan pula pompa.
"Saat ini, tinggal pekerjaan rumah selanjutnya adalah terkait sedimentasi tanah di sungai yang juga harus dilakukan untuk mencegah banjir dan rob," katanya.
Ia mengatakan untuk mengeruk sedimentasi tanah ini memang tidak semudah mengeruk air di selokan karena harus dilakukan bertahap dengan menggunakan dua unit ekskavator.
Meski sudah ada automatic rotary screen, kata dia, pihaknya mengusulkan adanya mesin tambahan untuk memilah sampah yang terangkut baik sampah organik maupun anorganik.
"Semuanya harus step by step. Yang terpenting progres pembangunan sudah berjalan dan sesuai target," katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai 2 BBWS Pemali Juana Dani Prasetyo menjelaskan bendung gerak berfungsi untuk menahan dan menjaga elevasi udara.
Dalam sistemnya, kata dia, bisa diatur ketinggian tikungannya sehingga buka dan tutup tikungan bisa diatur.
"Dengan cara dibendung maka air laut tidak masuk lagi ke sungai Loji. Kemudian, udara dari hulu di sungai Loji dibuang melalui pompa sehingga ketika elevasi udara di hulu tinggi sedang elevasi udara laut rendah, maka tikungan akan terbuka dan udara bisa melakukan gravitasi mengalir ke hilir atau ke arah laut," katanya.
Baca juga: Pekalongan salurkan bantuan logistik warga terdampak tanggul jebol
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2024