Petani Bansari keringkan kulit cabai setelah diambil bijinya
Temanggung (ANTARA) - Petani di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan pengeringan kulit cabai setelah diambil bijinya untuk benih.
Ketua Gapoktan Rahayu Makmur Hendi Nurseto di Temanggung, Senin, menyampaikan kulit cabai kering itu digunakan untuk dibuat bon cabai.
Selama ini pihaknya bekerja sama dengan kelompok tani untuk menanam cabai, kemudian hasil panennya dia yang menampung untuk dijadikan benih cabai.
Ia menyampaikan harga cabai dalam perjanjian kontrak berkisar Rp22.000-25.000 per kilogram, di kala harga pasar lebih tinggi boleh dijual ke luar 40 persen dan 60 persen dikirim kepada dirinya.
Menurut dia hal ini meminimalisir ketika harga jatuh petani tetap untung, sedangkan kalau harga tinggi keuntungan bertambah karena masih bisa menjual 40 persen.
"Walaupun baru sedikit, baru beberapa petani bergabung ternyata responnya bagus, kerja sama ini sudah berjalan tahun ketiga," katanya.
Menurut dia waktu harga cabai di pasar murah Rp10.000 per kilogram harga di petani tetap Rp22.000-Rp25.000, kadang petani yang tidak ikut mitra mau ikut dijual ke sini tetapi pihaknya tidak bisa menerima, karena menerapkan empat kali sortir.
"Saya jamin ini benih cabai berkualitas, secara prosedur harus melewati tahapan untuk mendapatkan kualitas bagus," katanya.
Ia menyampaikan biji satu kilogram membutuhkan cabai sekitar 20-25 kilogram.
"Bon cabe jadi keuntungan saya, di pabrik kulit itu dibuang kalau di saya keringkan lalu dibuat turunannya," katanya.
Baca juga: Mengendalikan inflasi dengan cabai kering dan pasta bawang
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024