Logo Header Antaranews Jateng

Polda Jateng pastikan penanganan kasus polisi tembak pelajar dilakukan transparan

Jumat, 29 November 2024 21:40 WIB
Image Print
Proses ekshumasi makam terduga korban penembakan GRO (17) di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan, Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024). ANTARA/Aris Wasita

Sragen (ANTARA) - Polda Jawa Tengah memastikan penanganan kasus dugaan penembakan oleh oknum polisi pada salah satu siswa SMKN 4 Semarang berjalan transparan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Dwi Subagio di sela proses ekshumasi makam terduga korban penembakan GRO (17) di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan, Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat mengatakan sesuai arahan Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo bahwa penegakan hukum adalah yang utama.

"Perkara terkait dengan kasus penembakan di Semarang, beliau menyatakan kita harus transparan. Siapa yang berbuat kalau memang itu ada tindakan yang salah dia harus bertanggung jawab," katanya.

Terkait dengan ekshumasi tersebut, dikatakannya, bagian dari proses penanganan yang transparan.

"Prinsipnya kami transparan dan proses jalan terus," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kabiddokes Polda Jateng Kombes Pol Agustinus mengatakan hasil dari proses ekshumasi tersebut akan segera diserahkan kepada penyidik.

"Hasil ekshumasi diupayakan besok sudah bisa diserahkan ke penyidik," katanya.

Disinggung soal dugaan keluarga korban bahwa peluru masih bersarang di tubuh korban, ia mengaku belum dapat memberikan kejelasan.

"Besok hasilnya kami serahkan ke penyidik, karena saya juga belum mendapatkan laporan hasil dari para dokter forensik yang terlibat," katanya.

Sementara itu, pada proses tersebut, pihaknya melibatkan satu dokter forensik utama serta kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran dari sejumlah perguruan tinggi.

"Kami kolaborasi dengan Undip Semarang, UNS Surakarta, dan Unissula Semarang," katanya.

Ia mengatakan proses ekshumasi tersebut berlangsung sekitar 2-3 jam.

"Yang lama menggalinya, kalau fokusnya kan jelas, otopsi itu kan mencari sebab kematian," katanya.

Mengenai kondisi jenazah yang hampir sepekan dimakamkan, ia mengatakan tidak ada kesulitan berarti.


 

Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024