BPBD Banyumas dirikan pos lapangan tangani banjir
Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendirikan dua pos lapangan untuk menangani bencana banjir yang menggenangi sejumlah desa di wilayah setempat.
"Berdasarkan laporan sementara yang kami terima, bencana banjir akibat hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (1/12) malam hingga pagi ini melanda sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Banyumas, Senin.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya untuk sementara mendirikan dua pos lapangan di bawah koordinasi Pos Komando Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini, Pos Lapangan 1 berlokasi di Balai Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen, dengan zona operasi meliputi Desa Grujugan, Sirau, Kebarongan, dan Sidamulya.
Sementara Pos Lapangan 2 berlokasi di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Sumpiuh, dengan zona operasi Kelurahan Sumpiuh khususnya Grumbul Karet, Desa Nusadadi, Selandaka, dan Karanggedang.
"Hingga saat ini, kami masih memantau perkembangan serta memperbarui data informasi termasuk melakukan pencarian, pertolongan, dan evakuasi apabila diperlukan," katanya.
Menurut dia, dua pos lapangan tersebut juga disiapkan untuk pendistribusian logistik ke titik pengungsian jika nantinya ada warga yang mengungsi.
Ia mengimbau sumber daya lintas sektor untuk berkoordinasi dengan Pos Komando Pusdalops BPBD Kabupaten Banyumas maupun koordinator pos lapangan.
"Saat ini kebutuhan sumber daya operasi masih cukup dengan sumber daya BPBD Kabupaten Banyumas. Apabila terdapat eskalasi, kami akan segera mohon bantuan kekuatan lintas sektor," katanya.
Terkait dengan penyebab banjir di wilayah Kecamatan Kemranjen, dia mengatakan hal itu tidak semata-mata disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi pada hari Minggu (1/12) juga limpasan dari bendungan yang dibuat masyarakat di Kali Afur, Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, sehingga menggenangi sebagian Desa Grujugan.
Selain itu, kata dia, luapan air dari arah Desa Kebarongan dan Nusamangir masuk ke sebagian wilayah Desa Sirau, khususnya Grumbul Pacar Malang.
"Secara topografi, wilayah Desa Grujugan dan Sirau merupakan cekungan karena elevasi ketinggian di titik terendah banjir Desa Grujugan hanya 9,67 mdpl (meter di atas permukaan laut) atau di bawah elevasi ketinggian tanah Pantai Widara Payung, Kabupaten Cilacap, yang berada di 10,9 mdpl," kata Budi.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024