Logo Header Antaranews Jateng

Disdik Semarang: Angka putus sekolah 475 orang

Sabtu, 4 Januari 2025 20:22 WIB
Image Print
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Semarang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Semarang mencatat angka putus sekolah di wilayah tersebut mencapai 475 orang yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan.

"Data terakhir kami angka putus sekolah sekitar 475 ya. Setelah kami kolaborasi dengan lurah dan camat (untuk mendata, red.)," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bambang Pramusinto, di Semarang,  Jateng, Sabtu.

Ia menjelaskan data anak putus sekolah tersebut terangkum dalam program Bambu Apus (Bergerak Bersama Bantu Anak Putus Sekolah).

Melalui program tersebut, kata dia, bisa diketahui jika ada anak putus sekolah dan bagaimana langkah tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengembalikannya melanjutkan pendidikan.

"Dan menggunakan aplikasi Bambu Apus ada 475 anak ternyata putus sekolah. Faktornya macam-macam sih," katanya.

Menurut dia, beberapa faktor penyebab putus sekolah, yakni kondisi ekonomi hingga keinginan anak yang memang tidak mau bersekolah.

"Tapi kami kan punya punya target angka partisipasi sekolah. Jadi, kami tetap dorong anak-anak yang putus sekolah itu untuk kembali ke sekolah," katanya.

Apabila mereka tidak mau bersekolah di sekolah formal, kata dia, akan difasilitasi menempuh pendidikan lewat program kesetaraan, yakni kelompok belajar (kejar) paket sesuai tingkatan.

"Yang enggak mau di SMP, kami dorong untuk kejar paket B. Kan kalau kesetaraan tidak masuk sekolah tiap hari," katanya.

Untuk dominasi jenjang pendidikan 475 anak putus sekolah tersebut, ia mengatakan tersebar mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

"Variatif ya. Ada yang di SD, ada yang SMP, ada yang SMA juga," kata Bambang.

Baca juga: Pemkot Pekalongan galakkan sanggar belajar, wadah anak putus sekolah



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025