Logo Header Antaranews Jateng

KAI: Satu jalur rel terputus akibat banjir Grobogan sudah tersambung

Jumat, 24 Januari 2025 09:34 WIB
Image Print
Rangkaian KA melintas jalur rel di perlintasan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jateng, Jumat (24/1/2025). ANTARA/IC Senjaya

Semarang, Jateng (ANTARA) - PT KAI (Persero) memastikan jalur rel di perlintasan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, yang terputus akibat banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat dini hari, sudah tersambung satu lajur.

"Salah satu lajur sudah selesai diperbaiki dan bisa dilintasi KA dengan kecepatan terbatas," kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo di Semarang, Jateng, Jumat.

Menurut dia, KA Harina relasi Bandung-Surabaya menjadi kereta pertama yang melintas di jalur tersebut pukul 05.06 WIB.

Meski telah tersambung, lanjut dia, masih terdapat beberapa perjalanan KA yang pola operasionalnya memutar melalui Brumbung-Gundih-Gambringan maupun jalur Solo

Ia menyebut setidaknya terdapat 22 perjalanan KA yang pola operasionalnya harus memutar hingga hari ini.

"Ada 13 KA yang perjalanannya masih memutar melalui Solo, seperti Argo Brono Anggrek, Sembrani, Gumarang, Pandalungn, dan Blambangan Ekspres," katanya.

PT KAI, lanjut dia, juga masih membatalkan perjalanan KA Kedungsapur dan KA Blora Jaya, meski jalur sudah tersambung hari ini.

Franoto memastikan jadwal perjalanan KA akan secara bertahap kembali normal seiring dengan proses perbaikan jalur yang terputus.

"Kepadatan jalur lintas saat ini masih terjadi dan secara bertahap akan terurai," katanya.

Selama empat hari jalur rel di Grobogan yang terputus, lanjut dia, tercatat 89 perjalanan KA yang pola operasionalnya memutar serta 29 KA yang perjalanannya dibatalkan.

Sebelumnya, hujan dengan durasi panjang mengguyur berbagai wilayah di Jawa Tengah sejak Senin (20/1/2025) malam hingga Selasa (21/1/2025) mengakibatkan bencana alam di sejumlah daerah.

Baca juga: 29 perjalanan KA masih dialihkan akibat jalur rel di Grobogan terputus



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025