
Pemprov Jateng: Desalinasi mudahkan warga pantai dapatkan air bersih

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan penerapan teknologi desalinasi air asin menjadi air tawar akan membantu dan memberikan kemudahan masyarakat di wilayah pantai untuk mendapatkan air bersih.
"Selain itu, program desalinasi ini bisa mengeliminasi atau mengurangi tentang penggunaan air tanah di mana di wilayah Jawa Tengah, khususnya Semarang dan pantura yang kini mengalami penurunan tanah yang lebih tinggi setiap tahunnya hampir 10 centimeter," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Pekalongan, Selasa.
Dia menjelaskan program desalinasi ini terlaksana berkat kerja sama dengan Universitas Diponegoro Semarang dan BUMD berupa penyaringan air payau menjadi air bersih yang siap untuk diminum.
Program tersebut, kata dia, telah dilakukan di beberapa daerah di Jawa Tengah, khususnya di wilayah pantai seperti Pekalongan, Demak, Jepara, dan Semarang.
Pihaknya sudah menyiapkan peraturan gubernur dan peraturan daerah yang mengatur tentang penggunaan air tanah serta melakukan sosialisasi terkait dengan penggunaan air dari perusahaan air minum (PAM).
Untuk unit desalinasi ini, kata dia, bagi penghuni perumahan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bisa mencapai 70 galon air minum per hari dan disediakan gratis.
"Bahkan, bisa juga disalurkan bagi warga masyarakat di sekitar Rusunawa Slamaran. Selama unit ini bisa mencukupi maka tinggal nanti disiapkan pengaturan atau mekanismenya," katanya.
Program desalinasi yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah telah membuahkan hasil dan dapat dinikmati oleh 250 keluarga penghuni Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan. Mereka saat ini bisa menikmati air minum tawar.
Warga Rusunawa Slamaran, Slamet, mengaku telah mencoba air hasil dari desalinasi tersebut yang saat ini rasanya berbeda daripada sebelumnya.
"Rasanya enak, segar, dan, tidak asin," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan imbau masyarakat manfaatkan cek kesehatan gratis
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025