Logo Header Antaranews Jateng

Polres Boyolali gelar patroli besar gabungan antisipasi tawuran remaja

Kamis, 30 Januari 2025 20:26 WIB
Image Print
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan di Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA/Aris Wasita

Boyolali (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Boyolali, Jawa Tengah, menggelar patroli besar dengan melibatkan instansi terkait untuk mengantisipasi tawuran antarkelompok remaja yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bupati Kendal Dico sediakan WiFi gratis di dua RTH

"Setelah kejadian lalu kami sudah melakukan proses identifikasi yang seringkali terlibat tawuran, untuk mengantisipasi terjadi tawuran lagi," kata Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.

 

Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan pemetaan, termasuk upaya preventif melakukan patroli besar.

 

"Kami bersinergi dengan TNI, Satpol PP, dan tokoh masyarakat, kami lakukan pukul 21.00-05.00 WIB," katanya.

 

Ia berharap upaya tersebut dapat meminimalisasi kejadian tawuran serupa ke depannya.

 

"Harapannya kami bisa memetakan sehingga bisa diantisipasi sejak awal," katanya.

 

Selain itu, pihaknya juga berharap masyarakat aktif untuk melapor ke kepolisian jika melihat kejadian tawuran.

 

Sementara itu, pihaknya juga telah mengundang pihak sekolah pelaku tawuran yang terjadi beberapa waktu lalu untuk memastikan pihak sekolah tahu bahwa anak didik mereka terlibat dalam kasus premanisme.

 

"Kami mengundang pihak sekolah, tokoh masyarakat, dan guru," katanya.

 

Dengan demikian, ia berharap agar tidak setiap kasus tawuran yang melibatkan remaja diserahkan sepenuhnya pada mekanisme hukum.

 

"Karena kalau selalu menyerahkan pada mekanisme hukum kasihan, mereka tidak dapat akses pendidikan. Karena nantinya tidak ada satu sekolah pun yang mau menerima mereka. Ini yang kami hindari, antisipasi," katanya.

 

Ia berharap hak-hak mendapatkan pendidikan para pelaku premanisme yang masih berusia remaja tidak terabaikan.

 

"Tanpa dukungan pihak terkait, tidak bisa menyelesaikan. Dalam waktu dekat, kami akan koordinasi dengan stakeholder terkait, pemda, sekolah, kami akan rapat besar untuk cari solusi tepat, hak anak tetap terpenuhi, tetap dapat pendidikan," katanya.



Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025