Logo Header Antaranews Jateng

Ombudsman: Laporan jalan rusak di Jateng terus bertambah

Senin, 24 Februari 2025 21:12 WIB
Image Print
Kepala Perwakilan Ombudsman Jawa Tengah Siti Farida (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Semarang (ANTARA) - Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah mengaku bahwa laporan masyarakat terkait jalan rusak di Jateng kian bertambah, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.

"Jadi, kami mendapatkan aduan dari masyarakat terkait jalan jalan rusak kian meningkat di berbagai daerah," kata Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng Siti Farida di Semarang, Senin.

Laporan pertama tentang kerusakan infrastruktur perhubungan darat adalah  di Jalan Brigjen Sudiarto di Pedurungan.

"Itu ada di titiknya di lampu merah yang berdekatan dengan Masjid Jami Pedurungan. Ada polsek juga," katanya.

Ada juga laporan jalan rusak di daerah Kampung Kali, yakni di Jalan Mayjend Sutoyo sekitar depan SMK Theresiana Semarang.

Ia mengatakan bahwa ternyata laporan jalan rusak kemudian terus bertambah, yakni di Jalan Prof Hamka yang menjadi jalur Mijen-Ngaliyan, serta, wilayah Gunungpati, mulai depan terminal sampai ke arah Ngrembel.

"Kami langsung cek ke sana memang kondisinya sangat berbahaya karena itu ada tanjakan, sekaligus ada tikungan," katanya.

Menurut dia, kondisi jalan rusak di wilayah Semarang sudah demikian memprihatinkan, apalagi sampai menelan korban akibat jatuh dari sepeda motor dan mobil yang as rodanya sampai patah.

"Beberapa pengaduan juga masuk ke kami, yaitu adanya mobil yang mengalami kerusakan karena melewati jalan yang rusak tersebut," katanya.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang hingga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY terkait kerusakan itu.

"Sudah dilakukan (perbaikan), beberapa titik sudah ada perbaikan. Nah, ini juga ada lagi laporan yang untuk di Jalan Kaligawe yang ke arah Sayung," katanya.

Sejauh ini, Farida menilai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, baik Kota Semarang maupun Provinsi Jateng, dan BBPJN sudah memberikan respons yang cepat dengan melakukan perbaikan.

Tidak hanya di Semarang, kata dia, laporan jalan rusak ternyata juga berasal dari wilayah lain, seperti Kendal, Batang, dan Boyolali yang akan segera ditindaklanjuti dengan dinas-dinas terkait.

Kalaupun belum dibenahi, ia mengingatkan dinas-dinas terkait untuk memasang rambu atau penanda di ruas-ruas jalan yang rusak untuk mencegah terjadinya kecelakaan, tetapi diharapkan memang segera dilakukan perbaikan.

"Sama seperti (disampaikan) pak gubernur ya. Dua minggu sebelum Lebaran (perbaikan jalan selesai,). Artinya, memang betul dua minggu sejak sekarang harus tuntas karena Jateng itu kan merupakan destinasi mudik yang terbesar juga di Indonesia," katanya.

 



Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025