
Belasan disabilitas berlatih membuat kue kering selama Ramadhan

Temanggung (ANTARA) - Belasan orang disabilitas di Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Jawa Tengah, berlatih membuat kue kering pada bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025.
Instruktur Boga Sentra Terpadu Kartini Temanggung Dela Febriola di Temanggung, Rabu, menyampaikan kegiatan ini dalam rangka pelatihan vokasional bagi penerima manfaat di Sentra Terpadu Kartini Temanggung.
Ia menyampaikan pelatihan ini diikuti penerima manfaat disabilitas intelektual dan rungu wicara.
"Kegiatan ini dalam rangka bulan puasa, kami memberikan pelatihan pembuatan kue kering dengan tujuannya nanti setelah dari sini mereka bisa membuat kue kering di rumah pada bulan Ramadhan. Ibaratnya mereka produktif nanti di bulan Ramadhan," katanya.
Ia menyebutkan mereka dilatih membuat tiga kue kering yaitu kue keju, nastar, dan sagu keju.
"Kalau dari anak-anak antusias sekali mengikuti pelatihan ini. Pertama kali mereka membuat kue kering diajari pada awalnya persiapan alat, persiapan bahan, habis itu mereka belajar menimbang bahan, mengolah, terus memanggang sampai pengemasan," katanya.
Menurut dia, tidak semua penerima manfaat bisa. Jadi ada sebagian tim bagian persiapan saja, ada bagian yang mengolah, ada yang memang bisa dari awal sampai akhir, disesuaikan dengan kemampuan penerima manfaat.
"Kendala kalau dia rungu wicara mungkin lebih ke bahasa isyaratnya, penjelasan memberikan penjabarannya. Kalau misalnya tuna intelektual tidak terlalu susah, karena masih bisa diajak berkomunikasi," katanya.
Ia menyampaikan pelatihan tiap anak semestinya enam bulan. Namun mengingat pelatihan ini fokus membuat kue kering pada bulan Ramadhan hanya sekitar dua mingguan karena pada minggu akhir mereka akan pulang ke rumah.
"Hasil dari karya ini kami sudah promosi untuk kantor-kantor dan sudah ada pesanan dari masyarakat kantor," katanya.
Ia menyebutkan harga nastar Rp60.000, kue keju Rp55.000, dan sagu keju Rp50.000 dengan ukuran 380 gram.
"Nanti untuk hasilnya akan diberikan tabungan ke penerima manfaat kami. Jadi tiap penerima manfaat ini setelah pulang mereka akan melihat tabungan dari vokasionalnya, tabungan disesuaikan dengan kemampuannya juga," katanya.
#ceritaramadhanANTARA
Baca juga: SMP 2 Kaliwungu Kudus inisiasi program Pesantren Ramadhan di ponpes
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025