
Pemkab Batang gencarkan pengecekan keamanan pangan cegah zat berbahaya

Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggencarkan pengecekan keamanan pangan ke sejumlah pasar tradisional dan toko modern untuk mencegah beredarnya produk makanan yang mengandung zat bahan tambahan pangan yang berbahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didit Wisnuhardanto di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pada kegiatan tersebut pihaknya menemukan empat bahan tambahan pangan seperti formalin, boraks, metanil yellow, dan rhodamin B pada produk makanan.
"Dari hasil pengecekan itu, kami mengambil 50 sampel produk yang tersebar di 13 kecamatan dan dilakukan pemeriksaan. Pada pemeriksaan itu, kami menemukan tiga di antaranya mengandung bahan tambahan pangan berbahaya," katanya.
Ia yang didampingi Plt Kepala Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan Dania Fitra Tiara mengatakan jika pedagang mematuhi aturan, seharusnya produk makanan olahan tidak perlu ditambahkan bahan tambahan pangan apapun.
Produk makanan yang bercampur dengan bahan pangan tambahan, kata dia, jika dikonsumsi berefek muntah, mual, dan jangka panjangnya berakibat kanker.
Dari hasil pengecekan, di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), ada dua makanan olahan berbentuk agar-agar berwarna merah tanpa merek yang positif mengandung bahan formalin dan boraks.
"Pedagang yang ketahuan menggunakan bahan pangan tambahan berbahaya maka akan kami lakukan pembinaan agar produk yang dijual tidak membahayakan konsumen," katanya.
Selain pengecekan produk olahan pangan dengan bahan berbahaya, Dinas Kesehatan juga mengecek produk kemasan yang dijual di toko modern dan toko kelontong.
"Kami ingin memastikan kemasan produk makanan maupun minuman tidak rusak, berizin edar, tanggal kedaluwarsa, dan label komposisi produk. Pengecekan produk penting untuk menjaga agar konsumen terlindungi dari bahan pangan tambahan berbahaya," katanya.
Baca juga: Polisi selidiki kecelakaan dua truk di Batang tewaskan satu orang
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025