
BI: Ekonomi eks Keresidenan Banyumas selama 2024 tumbuh positif

Purwokerto (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto Christoveny mengatakan ekonomi seluruh kabupaten di eks Keresidenan Banyumas yang merupakan wilayah kerja KPwBI Purwokerto pada tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan positif meskipun melambat dibandingkan tahun 2023.
"Sebenarnya untuk 2024, Banjarnegara dan Purbalingga meningkat ya pertumbuhan ekonominya dibandingkan 2023, tapi untuk Banyumas dan Cilacap memang sedikit melambat," kata Christoveny di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut khususnya untuk Cilacap karena ada sedikit penurunan permintaan ekspor akibat perlambatan ekonomi global.
Sementara untuk perlambatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Banyumas karena adanya sedikit penyesuaian di industri dan pertanian, terutama gula semut/kristal ada penurunan bahan baku.
"Mayoritas lapangan usaha (LU) utama tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada LU Konstruksi," katanya.
Secara umum, kata dia. faktor penyelenggaraan pemilu berdampak pada kinerja LU terutama pada LU Akomodasi, Makan, dan Minum (Akmamin) dan LU Perdagangan Besar dan Eceran.
Menurut dia, pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh melambatnya pertumbuhan LU Industri Pengolahan, sedangkan perlambatan didorong oleh menurunnya produktivitas akibat terbatasnya bahan baku
"Kalau melihat tren sejak Januari 2025 hingga saat ini, kami optimistis semua akan membaik. Salah satu indikatornya, hasil pertanian meningkat," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Purwokerto pada periode Februari 2025 menurun dari 113,33 pada Januari menjadi 112.
Meskipun menurun, dia mengatakan IKK Purwokerto periode Februari 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di level optimistis (IKK lebih besar dari 100).
"Kondisi tersebut utamanya didorong oleh komponen Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat dan terjaga pada zona optimistis," katanya.
Sementara itu, kata dia, keyakinan konsumen yang lebih kuat tertahan oleh komponen Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini yang sedikit melemah.
Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat atau konsumen masih tetap percaya diri dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.
Baca juga: Gubernur: KEK Industripolis Batang bantu percepatan pembangunan
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025