Mas Wawan siap kawal janji politik Agustin-Iswar

Kamis, 27 Maret 2025 15:28 WIB

Ketua tim relawan Semarang Gumuyu (Guyub Maju yo Unggul) Dr. Dr. Ir. H. Ady Setiawan, SH, MH, MM, MT, yang akrab disapa Mas Wawan saat silaturahmi dan buka puasa bersama Mas Wawan di Komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Al Itqon Bugen Tlogosari Wetan Pedurungan, Selasa (25/3/2025). (ANTARA/HO-Pribadi)

Semarang (ANTARA) - Ketua tim relawan Semarang Gumuyu (Guyub Maju yo Unggul) Dr. Dr. Ir. H. Ady Setiawan, SH, MH, MM, MT, yang akrab disapa Mas Wawan menegaskan kesiapannya untuk mengawal janji politik pasangan Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin setelah kemenangan mereka dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024.

"Tugas kita adalah memastikan bahwa janji-janji politik dan program kemasyarakatan Agustin-Iswar benar-benar dirasakan oleh warga Nahdliyin dan masyarakat secara umum," katanya, dalan pernyataan yang diterima, di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikannya saat acara silaturahmi dan buka puasa bersama Mas Wawan di Komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Al Itqon Bugen Tlogosari Wetan Pedurungan, Selasa (25/3).

Acara yang mengangkat tema "Pererat Persaudaraan Kunci Keberkahan Ramadan" itu dihadiri oleh tokoh Muslimat, Fatayat, serta Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) Kota Semarang.

Salah satu program unggulan yang disoroti dalam acara ini adalah kebijakan pendidikan yang lebih berpihak pada masyarakat. Mas Wawan menyoroti rencana pemendekan jam sekolah agar siswa memiliki waktu lebih banyak untuk pendidikan agama.

“Sekolah kembali sampai hari Sabtu, lalu setelah jam sekolah bisa digunakan untuk mengaji dan madrasah diniyah. Beasiswa juga akan diberikan lebih luas, tidak hanya bagi sekolah negeri tetapi juga untuk sekolah swasta dan pondok pesantren,” jelasnya.

Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada pengurus masjid, marbot, serta guru-guru taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan madrasah diniyah, terutama kesejahteraan mereka yang harus diperhatikan lebih lanjut dengan kebijakan yang lebih intensif.

Menurut dia, pilkada sudah selesai sehingga seluruh komponen bangsa, termasuk warga Nahdliyyin harus kembali bersatu untuk membangun bangsa, khususnya Kota Semarang.

"Semua komponen NU harus menyatu dan rukun, yang kemarin tidak berjuang tetap boleh menikmati mengawal bersama-sama," ajaknya

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Yasin dari JKSN Kota Semarang mengapresiasi peran Mas Wawan dalam memperjuangkan kepentingan kaum santri dan Nahdliyin.

“Mas Wawan ini senantiasa memperjuangkan warga Nahdliyin dan memberikan yang terbaik bagi perkembangan kaum santri,” ungkapnya.

Acara silaturahmi semakin khidmat dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh (Gus Ubed).

Doa tersebut tidak hanya ditujukan untuk keberkahan Ramadan, tetapi juga sebagai harapan agar kepemimpinan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin membawa kemaslahatan bagi masyarakat Semarang.

Selepas doa bersama, para peserta menikmati hidangan buka puasa dengan penuh kehangatan dan kebersamaan.

Momentum tersebut semakin menegaskan bahwa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat silaturahmi sekaligus meneguhkan komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Selain agenda silaturahmi dan doa bersama, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Kaukab Band. Grup musik yang lahir dari inisiasi komunitas santri bajingan (bar ngaji mangan) tampil dengan penuh semangat, menghibur para hadirin dengan lagu-lagu bernuansa religi dan kebersamaan.

Nama Kaukab Band sendiri diberikan langsung oleh KH Ubaidullah Shodaqoh, yang juga merupakan Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah dan pengasuh pengajian selapanan Suluk Senen Pahingan.

Kaukab Band diperkuat oleh sejumlah musisi berbakat. Formasi band ini terdiri dari Imran Amirullah (vokal, gitar), Bagus Indra (saksofonis), Astro The Ace (bassis), Budi Gimbal (keyboardis), Niam (drummer), serta didukung oleh Yoko sebagai manajer dan Arif Yulian Saputra sebagai sound engineering.

Penampilan mereka semakin menambah semarak acara, menghadirkan suasana Ramadan yang lebih hidup dan penuh kebersamaan.

Para hadirin tampak menikmati alunan musik yang mereka suguhkan, menjadikan momen ini tidak hanya penuh makna spiritual, tetapi juga kebersamaan yang semakin erat.