Logo Header Antaranews Jateng

Wamendikdasmen: Bahasa Mandarin menjadi salah satu jembatan kebudayaan

Kamis, 10 April 2025 13:20 WIB
Image Print
Salah seorang siswa mengajarkan cara bermain alat musik kecapi (yueqin) kepada Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq usai peresmian Pusat Bahasa Mandarin di Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua School), Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (10/4/2025). ANTARA/Sumarwoto

Purwokerto (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan bahasa Mandarin akan menjadi salah satu jembatan kebudayaan, ekonomi, dan politik.

"Kami mengapresiasi atas inisiatif dari Yayasan Putera Harapan yang sudah membangun budaya baik dengan mengenalkan multibahasa terutama bahasa Mandarin karena kami melihat ini adalah bahasa yang akan menjadi salah satu jembatan kebudayaan, juga secara ekonomi, bahkan mungkin politik," katanya usai meresmikan Pusat Bahasa Mandarin di Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua School) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pemerintah sangat mendukung munculnya sekolah-sekolah swasta yang dikelola oleh masyarakat yang mempunyai tujuan yang sama dengan cita-cita pendidikan nasional.

Ia mengaku sangat senang sekali dapat berkunjung ke Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan karena sekolah tersebut mencerminkan semangat keindonesiaan yang beragam.

"Jadi, miniatur Indonesia-nya terlihat begitu, jadi cocok dengan semangat pembangunan karakter yang menjadi program prioritas kami di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," katanya menegaskan.

Ia mengakui di Indonesia sebenarnya cukup banyak sekolah yang membangun semangat keindonesiaan atau keberagaman, tetapi sekolah yang memadukan tiga bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, dan bahasa Inggris termasuk bahasa daerah itu tidak banyak.

Akan tetapi, menurut dia, sekolah yang secara fokus memang mengajarkan bahasa Mandarin ke peserta didiknya belum banyak.

"Ini inisiatif yang sangat penting karena kita melihat sekarang memang pertumbuhan ekonomi dunia itu memang sekarang bergeser ke Asia Timur, tentu salah satu kiblatnya adalah China, dan China merupakan salah satu mitra strategis pemerintah Indonesia. Jadi kita sangat berkepentingan kalau semakin banyak putra-putri kita belajar, studi ke China, tentu akan sangat menjembatani banyak hal," katanya.

Lebih lanjut, Wamendikdasmen mengatakan pemerintah sudah menyiapkan beasiswa, baik yang di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) maupun di bawah Kemendikdasmen dengan berbagai skema, termasuk yang paling besar lewat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Menurut dia, pemerintah punya Beasiswa Indonesia Maju (BIM) maupun beasiswa unggulan yang bisa diakses oleh peserta didik ke berbagai tempat atau negara.

"Nah, artinya kalau anak-anak sudah punya modal bahasa sebagai jembatan komunikasi ke dunia luar, itu modal penting. Jadi kalau sudah menguasai bahasa Mandarin misalnya, tentu sangat mudah untuk mereka bisa mendaftar ke sekolah-sekolah di China misalnya, tinggal bagaimana pembiayaannya bisa kita carikan solusi lewat mekanisme LPDP misalnya atau berbagai skema beasiswa yang lain," katanya menjelaskan.

Selain meresmikan Pusat Bahasa Mandarin dan Gedung Baru Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan, Wamendikmen juga berkesempatan meninjau kegiatan belajar mengajar di SDN Kraji 1 dan SMP Negeri 8 Purwokerto serta menghadiri pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof Jebul Suroso sebagai Guru Besar bidang Manajemen Keperawatan.

Baca juga: Mahasiswa D4 Bahasa Jepang SV Undip PKL di HinoMotors



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025