Logo Header Antaranews Jateng

Kriminolog: "Police Hazard" harus Diwaspadai

Sabtu, 5 Mei 2012 12:56 WIB
Image Print
Ilustrasi Perampokan. (ANTARA News/Handry Musa)

"Seharusnya tanpa diminta, di lokasi-lokasi yang termasuk 'police hazard' mendapat pengamanan tambahan oleh kepolisian, terutama di daerah pelosok," katanya di Semarang, Sabtu, saat dimintai pendapatnya terkait maraknya perampokan toko emas di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.

Lokasi yang termasuk "police hazard" antara lain toko emas, stasiun pengisian bahan bakar umum, serta anjungan tunai mandiri (ATM).

Menurut dia, perampokan toko emas di sejumlah daerah dilakukan oleh pelaku profesional, dan merupakan kelompok lama.

Namun, kata dia, juga tidak menutup kemungkinan anggota jaringan terorisme terlibat.

"Kecepatan berpindahnya lokasi dengan sasaran yang hampir sama menjadi indikator pelaku yang beraksi tergolong profesional dan telah direncanakan dengan matang, sehingga cukup sulit jika sejumlah perampokan toko emas belakangan ini dilakukan oleh kelompok baru," ujarnya.

Terkait terjadinya kasus perampokan toko emas di beberapa daerah, Kepolisian Daerah Jawa Tengah akan mengevaluasi kinerja polres dan polsek di wilayah hukumnya.

"Evaluasi akan dilakukan terutama di polsek-polsek yang di wilayahnya terjadi perampokan toko emas karena sebelumnya telah diinstruksikan untuk memperketat pengamanan untuk mengantisipasi perampokan," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djihartono.

Seperti diwartakan, kawanan perampok bersenjata api menguras perhiasan di Toko Emas Pangestu dan Toko Emas Idaman di kawasan Pasar Tlogo Pragoto, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Rabu (7/3), dan berhasil membawa kabur perhiasan emas berupa gelang, kalung, giwang, dan cincin seberat 4,5 kilogram dan uang Rp19 juta.

Pada hari Selasa (20/3), kawanan perampok yang berjumlah enam orang menyatroni dua toko emas, yakni Toko Mas Adil dan Toko Mas Nur di kompleks Pasar Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, serta berhasil membawa kabur seluruh perhiasan emas di dua toko tersebut.

Pada hari Senin (23/4), seorang pedagang emas bernama Nur Cholik, warga Dusun Brankas, Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, juga dirampok kawanan perampok sehingga kehilangan emas seberat 2 kilogram.

Komplotan perampok bersenjata api juga beraksi di Toko Emas Semar atau sekitar 300 meter dari Polsek Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (24/4), dengan membawa kabur 1,5 kilogram emas perhiasan senilai kurang lebih Rp750 juta.

Perampokan toko emas terakhir terjadi di Toko Emas Matahari yang terletak di Pasar Lebeng, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Kamis (3/5), dan perampok diperkirakan membawa kabur emas seberat delapan kilogram.

Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024