Logo Header Antaranews Jateng

Antropolog Keturunan Serahkan Koleksi Batik

Selasa, 18 September 2012 20:41 WIB
Image Print

Koordinator Heritages Kota Pekalongan, Dirhamsyah di Pekalongan, Selasa, mengatakan, Sandra Niiesen yang telah meneliti kain Ulos (Batak tekstile) selama 35 tahun, dan menghasilkan karya buku "Legacy in Cloth-Batak Textiles of Indonesia" itu, berencana mengembalikan koleksi batik kunonya ke Musemum Batik Nusantara pada 1 Oktober 2012.

"Selain itu, Sandra Niiesen juga akan menggerakkan seseorang kolektor batik berasal dari Australia untuk "memulangkampungkan" koleksi batik kunonya kepada tempat asalnya, yaitu Pekalongan," katanya.

Ia mengatakan bahwa selain akan menyerahkan koleksi batik kunonya, Sandra Niiesen juga berencana mengisi seminar di kampus Universitas Pekalongan pada 2 Oktober 2012.

"Pada seminar ini Sandra Niiesen akan mengungkapkan tentang pembatik Indo-Eropa yang pernah ada pada sekitar 1840-1947," kata Dirhamsyah yang akrab dipanggil Arabs itu.

Menurut dia, Sandara Nissen merupakan keluarga dari pembatik Indo-Eropa (Belanda), Eliza Charlotte Niessen yang kemudian menjadi nyonya Eliza Van Zuylen.

Eliza Van Zuylen yang berkewarganegaraan Belanda ini, katanya, adalah salah satu maestro batik Indonesia yang pernah menetap di Pekalongan pada 1863-1947.

"Sedangkan karya batik Eliza Van Zuylen yang terkenal dalam bentuk kain sarung ini, adalah "Panselen" (Van Zuylen, red)," katanya.

Ia mengatakan bahwa kerajinan batik Belanda mulai berkembang antara sekitar tahun 1840- 1940 dan pada umumnya batik Belanda berupa kain sarung yang hanya dibuat untuk orang Belanda dan keturunan Belanda.

Pewarta :
Editor: Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2025