Aparat dan Nelayan Gagalkan Pelarian Imigran Gelap Afghanistan
Rabu, 26 September 2012 10:19 WIB
Informasi yang dihimpun ANTARA, lebih dari 120 imigran gelap Afghanistan itu sampai di Pantai Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, dengan menggunakan tiga bus pariwisata dari Jakarta.
Rencananya, para imigran itu akan berangkat ke Australia melalui Pantai Cemara Jaya, menggunakan suatu kapal.
Komandan Kapal VIII/1003 Polairud Briptu Ade Priadi mengatakan, upaya para imigran gelap berasal dari Afghanistan itu digagalkan pihaknya bersama nelayan setempat saat akan menaiki sejumlah perahu nelayan yang telah disewa di bibir Pantai Cemara Jaya.
"Para imigran gelap itu menyewa perahu nelayan untuk menghampiri sebuah kapal yang berada di jarak sekitar satu mil dari bibir pantai. Kapal tersebut nantinya akan digunakan oleh para imigran menuju Australia," kata dia.
Akan tetapi, saat para imigran itu mulai menaiki perahu-perahu nelayan yang telah disewa, datang aparat kepolisian setempat, Polairud, beserta nelayan dan warga setempat.
Selanjutnya, mereka dibawa ke Polsek Pedes sementara waktu untuk selanjutnya dibawa ke Kantor Imigrasi Karawang.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Karawang Tarpin Adinata mengatakan, pihaknya dan aparat terkait mengetahui kalau ratusan imigran itu akan berada di wilayah pantainya.
"Karena untuk sampai ke kapal, mereka harus menyewa perahu nelayan," katanya.
Nelayan yang perahunya telah disewa itu beberapa hari sebelumnya, telah melapor atau memberi tahu pihaknya.
Ia mengatakan, saat ratusan imigran gelap itu akan ke kapal yang berjarak sekitar satu mil dari bibir pantai, mereka langsung digagalkan.
"Beberapa hari sebelumnya nelayan memberi tahu kalau ada seseorang yang ingin menyewa perahu nelayan ukuran 7 GT. Tetapi ternyata perahu nelayan yang disewa kepada salah seorang warga Karawang itu digunakan untuk mengangkut para imigran gelap menuju kapalnya," kata Tarpin.
Setelah digagalkan oleh aparat terkait bersama nelayan setempat, ratusan imigran gelap itu dibawa ke Kantor Imigrasi Karawang, untuk diproses lebih lanjut.
Pewarta : -
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024