Indonesia Belum Sadari Dampak 'Big Data'
Jumat, 5 Oktober 2012 16:33 WIB
"Padahal akibatnya data bisa tidak tersimpan, tidak terback-up," kata Steven pada jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, big data kini menjadi tren dunia yang terlihat dari perubahan besar yang terjadi dari era manual ke era digital secara serentak.
Menurutnya, beberapa tahun lagi Indonesia juga akan mengikuti tren ini. Steven memprediksi sekitar tiga sampai empat tahun lagi, perusahaan-perusahaan Indonesia akan kebingungan karena terlalu banyak data dalam sistem komputernya.
Dia mencontohkan sebuah rumah sakit yang terus menurus menambah data pasiennya. Jika mereka tidak memiliki rekam data penyakit pasien yang baik maka tidak menutup kemungkinan jiwa seseorang menjadi terancam.
"Health care (taruhannya) bisa nyawa," kata Steven.
Dia meminta perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai sekarfang mesti membuat pengelolaan data komputer yang baik. "Jangan sampai mereka terlambat sampai dampak big data menjadi benar-benar terasa nyata," katanya.
Pewarta : -
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025