Gatotkaca Maskot Pilgub Jateng 2013 Dinilai Bias Jender
Rabu, 10 Oktober 2012 17:28 WIB
Aktivis perempuan menilai pemilihan tokoh wayang Gatotkaca sebagai maskot Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi tersebut dinilai mengabaikan kepentingan dan kemampuan wanita dalam memimpin.
Bahkan, menurut Koordinator Pusat Sumber Daya Hukum untuk Kesetaraan Jender dan Hak Asasi Manusia Semarang Fahrurozi, di Semarang, Kamis, penggambaran wajah pada maskot tersebut mirip dengan Gubernur Bibit Waluyo yang telah menyatakan akan mencalonkan diri kembali.
"Sosok Gatotkaca di sini merepresentasikan kejantanan dan sosok yang berkuasa," katanya.
Sosok tersebut, kata dia, tidak merepresentasikan perempuan yang dinilai juga memiliki kemampuan untuk memimpin.
Seharusnya, menurut dia, KPU menentukan maskot yang bisa mengakomodasi semua pihak.
Karena, kata dia, pada pilgub mendatang tidak menutup kemungkinan akan diikuti perempuan sebagai kandidat.
Hingga saat ini, salah satu perempuan yang telah menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur 2013 yakni Wakil Gubernur Rustriningsih.
Sementara itu, pemilihan "Gatotkaca" dengan membawa kotak suara sebagai maskot Pilgub 2013 didasarkan atas penilaian pada sayembara yang telah digelar sebelumnya.
Ketua Komisi KPU Jawa Tengah Fajar Subhi menilai "Gatotkaca" sebagai maskot pilgub lebih menggambarkan masyarakat provinsi ini yang kuat dari sisi sumber daya manusia, budaya, sosial politik dan sebagainya.
"Untuk terbang tinggi, tentunya membutuhkan pemimpin yang bijaksana dan berkualitas, seperti Gatotkaca," katanya.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025