Logo Header Antaranews Jateng

Kondisi Mahasiswa Unika Membaik Meski Masih Trauma

Senin, 12 November 2012 17:09 WIB
Image Print


"Hampir semua mahasiswa yang menjadi korban kecelakaan itu kondisinya sudah berangsur membaik. Bahkan, sudah ada yang diperbolehkan pulang," kata Kepala Humas RS Elisabeth Probowatie Tjondronegoro di Semarang, Senin.

Menurut dia, kebanyakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata yang menumpang bus nahas itu mengalami luka luar, seperti memar dan sobek di beberapa bagian tubuh sehingga perlu dijahit.

Namun, kata dia, rasa traumatis akibat kecelakaan itu yang lebih berat dan dirasakan hampir seluruh mahasiswa sehingga memerlukan penanganan khusus atau terapi pasca-kesembuhan luka-luka luar yang mereka derita.

Ia menyebutkan jumlah mahasiswa korban kecelakaan Bus Usaha Jaya yang terguling di Desa Kembangsari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Minggu (11/11), yang dirawat di RS Elisabeth Semarang sebanyak 15 orang.

"Sebenarnya, kemarin (11/11) ada 45 korban yang dibawa ke sini. Namun, 30 orang di antaranya yang menderita luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sementara 15 orang harus dirawat inap di RS Elisabeth," katanya.

Dari 15 korban yang dirawat inap itu, kata Probowatie, dua orang sudah diperbolehkan pulang hari ini (12/11), sementara yang lain dalam beberapa hari ke depan kemungkinan juga diperbolehkan pulang bergantung kondisi.

Sementara itu, Rektor Unika Soegijapranata Prof Budi Widianarko menjelaskan kecelakaan itu menimpa rombongan mahasiswa FEB Unika Soegijapranata seusai mengikuti kegiatan perkemahan kampus yang digelar di Boyolali.

"Kegiatan itu adalah 'Economic Camp Society' (ECS), semacam kemah atau 'live in' di Bumi Perkemahan Indra Prasta, Desa Candisari, Boyolali yang berlangsung selama empat hari, mulai Kamis (8/11) lalu," katanya.

Ia menjelaskan kemah bakti itu merupakan kegiatan resmi dari FEB Unika Soegijapranata yang disetujui pihak universitas untuk melatih kemandirian, kepedulian, sekaligus ajang mengakrabkan siswa satu sama lain.

"Kegiatan 'live in' semacam ini dilakukan seluruh fakultas, dengan waktu dan konsep yang berbeda. Meski ada kejadian kecelakaan ini, kami tidak akan menyetop kegiatan kemah bakti untuk mahasiswa," kata Budi.

Irene Meyliana Santoso, salah satu mahasiswa FEB Unika Soegijapranata yang menjadi korban mengaku masih trauma atas kejadian kecelakaan tersebut, di samping harus rela menerima beberapa jahitan akibat lukanya.

"Masih trauma jika ingat kejadian mengerikan itu. Saya duduk di bangku deretan tengah bus, tiba-tiba semua teman berteriak," kata mahasiswa yang dirawat di Ruang Vincentius A RS Elisabeth Semarang itu.

Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025