Logo Header Antaranews Jateng

Tangani Imigran, Cilacap Tunggu Konfirmasi Kedubes Srilanka

Rabu, 6 Februari 2013 08:54 WIB
Image Print
Sejumlah imigran yang berhasil dievakuasi dari Pulau Nusakambangan ditempatkan di kantor Imigrasi Cilacap, Jateng, Selasa (29/1). Petugas gabungan dari Kepolisian Resor Cilacap bersama Lembaga Pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan mengevakuasi duapul


"Kami sudah berulang kali menghubungi pihak kedutaan. Kami juga sudah berhubungan dengan Sekretaris Kedubes Srilanka," kata Kepala Seksi Pengawas dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap, Edi Rohaedi, di Cilacap, Rabu.

Akan tetapi saat ditanya soal surat elektronik dari Kantor Imigrasi Cilacap, kata dia, Sekretaris Kedubes menyatakan bahwa surat tersebut belum disampaikan kepada Duta Besar Srilanka.

"Kami tetap menjalankan instruksi Kepala Kantor Imigrasi Cilacap untuk terus menanyakan surat yang sudah kami kirim," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini sebagian besar imigran asal Srilanka masih ditampung di eks Kantor Imigrasi Cilacap dan telah didampingi petugas dari "International Organization for Migration (IOM)".

Bahkan, kata dia, biaya perawatan imigran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap juga ditanggung IOM termasuk makanan kecil dan minuman bagi imigran di tempat penampungan.

Sementara untuk biaya makan, lanjutnya, masih ditanggung oleh Kantor Imigrasi Cilacap.

"Petugas dari IOM ternyata sudah datang sejak Jumat (1/2) malam," katanya.

Terkait imigran yang dirawat di RSUD Cilacap, Edi mengatakan hingga saat ini masih ada dua orang yang menjalani perawatan, yakni Ithy Safeekaabdul Jabar (30) dan Aanurajsan Kapusi (10).

Menurut dia, kondisi Ithy Safeekaabdul Jabar yang dirawat di RSUD Cilacap sejak Selasa (29/1) hingga saat ini masih kritis, sedangkan Aanurajsan Kapusi masuk rumah sakit sejak beberapa hari lalu karena menderita diare, disentri, dan dehidrasi.

Kendati demikian, dia mengatakan jumlah imigran yang berada di RSUD Cilacap tetap sebanyak lima orang karena Ithy Safeekaabdul Jabar ditunggu suami dan anaknya yang juga sempat dirawat, yakni Ahamed Rispiyan (33) dan Ahamed Fatheen (4), sedangkan Aanurajsan Kapusi ditunggu ibundanya, Ekapavam Thamayanithe (30).

"Jumlah imigran yang di tempat penampungan sebanyak 17 orang. Kami juga terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta," katanya.



Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025