Musim Giling, Petani Khawatir Serbuan Gula Rafinasi
Sabtu, 27 April 2013 10:21 WIB
"Kami berharap agar Pemerintah tidak membiarkan gula rafinasi beredar di pasaran bersamaan dengan musim giling tebu sebab imbasnya sangat dirasakan petani yang tidak bisa menikmati harga jual gula tinggi," kata salah seorang petani tebu asal Kabupaten Rembang ketika berdialog dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Pabrik Gula Rendeng Kudus, di Kudus, Jumat (26/4) malam.
Apalagi, kata dia, Pemerintah sudah mencanangkan program swasembada gula tahun 2014, tentunya juga harus memberikan kebijakan yang menguntungkan petani tebu.
Ia berharap nasib petani tebu di wilayah binaan PG Rendeng Kudus semakin baik, menyusul adanya sejumlah perubahan di tingkat manajemen maupun peralatan produksinya.
Kuslan, petani tebu asal Kudus juga berharap komitmen PG Rendeng untuk memperbaiki sejumlah kekurangannya selama ini, termasuk mesin produksinya, agar petani juga tertarik menyetorkan tebunya.
"Petani juga rindu tingkat rendemen tinggi, seperti halnya pada tahun 2008 bisa mencapai rendemen 10," ujarnya.
Menanggapi keluhan petani tebu soal gula rafinasi, Dahlan Iskan mengakui, selama ini, selalu mempersoalkan masuknya gula rafinasi.
"Ide saya, kalau toh mendatangkan gula rafinasi untuk PG BUMN untuk digiling bersama. Bukannya untuk pihak lain karena bisa membunuh petani," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, seluruh PG BUMN harus tampil lebih baik ketika gula rafinasi dikurangi tidak ada pihak yang menyalahkan PG BUMN karena dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan gula di Tanah Air.
"Jika semua pabrik gula sudah sembada, bisa teriak soal gula rafinasi," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024