Pattiro: Hampir Setiap Hari Ada Bayi Meninggal di Semarang
Kamis, 27 Juni 2013 12:36 WIB
Deputi Internal Pattiro Semarang Dwi Yunita Prismawati, Kamis menyebutkan angka kematian bayi di Semarang tahun 2011 dan 2012 masih di atas target tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) Jawa Tengah.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Januari-Juni 2012, jumlah kematian bayi di kota ini sebanyak 156 kasus. Itu berarti dalam satu bulan terdapat 26 kasus atau hampir setiap hari ada bayi yang meninggal," katanya di Semarang.
Sementara data kesehatan ibu di Kota Semarang sebanyak 22 kasus atau peringkat ke sembilan di Jateng.
Menurut Dwi Yunita, jika melihat potensi sumber daya kesehatan yang dimiliki Kota Semarang, seharusnya pencapaian pembangunan sektor kesehatan dapat lebih baik lagi.
"Fasilitas pelayanan kesehatan di Semarang ada 23 rumah sakit, 37 puskesmas, 13 puskesmas rawat inap, 79 dokter (SpOG), 525 bidan, dan 1.556 posyandu," katanya.
Tidak hanya fasilitas kesehatan, lanjut Dwi Yunita, di Kota Semarang juga sudah ada Peraturan Wali Kota No 28 Tahun 2009 tentang Pelayanan Kesehatan bagi warga miskin atau tidak mampu serta Surat Edaran Wali Kota No 411.8/5235 tentang angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Pattiro juga melihat bahwa anggaran di Dinas Kesehatan dan RSUD serta anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota (Jamkesmaskot) juga tinggi.
"Kami melihat bahwa Dinas Kesehatan Kota Semarang harus lebih mengalokasikan anggaran secara proporsional untuk upaya promotif dan kuratif," katanya.
Selain itu, tambah Dwi Yunita, Dinas Kesehatan Kota Semarang seharusnya juga menyediakan mekanisme komplain yang mengacu UU No 25 Tahun 2010 tentang Pelayanan Publik agar masyarakat dapat menyampaikan keluhan atas pelayanan kesehatan.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025