Buka Puasa di Gereja Paroki Santo Yosef Tulungagung

Sabtu, 27 Juli 2013 04:29 WIB

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Eva K. Sundari (kiri) ketika tampil sebagai pembicara dalam diskusi bertajuk "Membangun Ketangguhan Eks Buruh Migran" di Gereja Paroki Santa Maria Tak Bercela, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (20/7

Rilis Eva K. Sundari yang diterima Antara Jateng, Sabtu dini hari, mengatakan, sebelum berbuka puasa bersama, anggota Komisi III (Bidang Hukum dan HAM) DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini tampil sebagai pembicara dalam diskusi bertajuk "Membangun Ketangguhan Eks Buruh Migran". Kegiatan yang diorganisasi oleh LSM Cakrawala Timur ini diselenggarakan di Gereja Paroki Santa Maria Tak Bercela, Tulungagung, Sabtu (20/7).

Diskusi dihadiri Wakil Ketua DPRD, Sekretaris PKB, Pimpinan Muhammadiyah, Fatayat, Muslimat, Aisyah, PMII, dan GMNI serta beberapa perwakilan organisasi buruh migran dan perguruan tinggi di Tulungagung.

Sejak awal para peserta serius menyimak paparan kesaksian dan pengalaman salah satu eks buruh migran asal Blitar dan aktif mendiskusikan solusi-solusi oleh pihak-pihak terkait.

Pimpinan Muhammadiyah Nursalim menyambut ide pendampingan eks buruh migran atau usaha bagi kelompok-kelompok bentukan eks buruh migran, sementara ibu-ibu Muslimat dan Fatayat siap memberikan pendampingan kepada para suami dan anak-anak terkait dengan isu hak reproduksi.

Sepanjang diskusi berlangsung, sekelompok ibu-ibu sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk takjil (mempercepat) dalam berbuka puasa. Begitu azan magrib berkumandang, Nursalim memimpin doa buka puasa dan hadirin segera mengambil minuman dan makanan untuk membatalkan puasa.

Setelah salat Magrib di Aula Paroki, hadirin makan nasi krawu dan ayam lodo khas Tulungagung. Ternyata makanan dan minuman untuk takjil itu sepenuhnya ditangani oleh pihak gereja di bawah koordinasi Ny. Susi, bagian Keawaman Rasul. "Pada saat kami melaksanakan semuanya, Romo Herman memimpin misa mingguan pada hari Sabtu petang di ruang sebelah kami," kata Eva.

Hari itu puasa terasa produktif. Dengan dukungan gereja Katolik, permasalahan kaum muslimah buruh migran dan keluarganya dibedah dan dicarikan solusi-solusinya. "Ramadan terasa lebih indah karena permasalahan kebangsaan diselesaikan melalui kerja sama antarumat beragama," kata Eva K. Sundari yang juga Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.