Umat Diajak Berantas Korupsi Lewat Pemilu Bersih
Sabtu, 26 Oktober 2013 06:39 WIB
"Kita berpikir bijak dan jernih. Umat berpikir supaya jalur korupsi ini dipangkas dengan tidak membebankan kepada mereka (calon anggota legislatif, red.) melalui biaya-biaya tidak wajar sebelum kampanye," kata Ketua Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Semarang Romo Raymundus Sugihartanto di Magelang, Jumat malam.
Romo Sugihartanto mengemukakan hal itu saat Sosialisasi Calon Anggota Legislatif Katolik DPRD Kota Magelang Pemilu 2014 di Gedung Mandala kompleks Gereja Santo Ignatius Kota Magelang. Hadir pada kesempatan itu, sembilan di antara 11 caleg Katolik berasal dari sejumlah partai politik di kota dengan tiga kecamatan tersebut dan puluhan pemuka umat setempat.
Ia juga mengimbau umat dan pengelola gereja untuk tidak membebankan berbagai kegiatan pembangunan gereja kepada mereka yang kelak duduk di lembaga legislatif.
Setiap pemilu, katanya, masyarakat diingatkan terhadap berbagai keprihatinan kehidupan bersama pada masa lalu dan sekaligus didorong untuk mencapai harapan kehidupan yang lebih baik pada masa mendatang, baik dalam bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
"Umat dan gereja ikut serta dalam meringankan ongkos demokrasi. Upaya memangkas korupsi sebagai tugas yang berat, sehingga harus terus tumbuh komitmen bersama untuk menghentikan korupsi," katanya.
Mereka yang maju sebagai caleg, katanya, harus terus membangun sinergi dengan masyarakat luas guna menggalang kekuatan bersama untuk memajukan kehidupan bersama ke jalan yang benar.
Ia mengatakan para caleg harus bisa menjanjikan kepada masyarakat tentang suatuperjuangan untuk membangun kesejahteraan hidup bersama.
"Tidak ada uang tidak masalah, tetapi janjikan perjuangan. Hal ini perlu ditekankan. Kalau tidak perlu mengeluarkan uang, maka jelaskan secara rasional. Pengeluaran uang hanya untuk hal-hal yang wajar, untuk memangkas rantai korupsi. Masyarakat yang cerdas akan mendukung yang terbaik," katanya.
Ia mencontohkan tentang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang mampu menjadi bukti bahwa masyarakat bisa bersama-sama berpikir untuk memilih pemimpin yang layak.
Ia mengaku bahwa upaya mengajak anak bangsa memperjuangkan tentang kebaikan dan kebenaran bukan persoalan yang mudah.
"Kita dukung untuk kebenaran secara obyektif. Ini refleksi kita semua sampai dengan Pemilu Presiden nanti," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan para caleg yang terpilih melalui pemilu mendatang, antara lain harus beriman teguh dan mendalam, membawa masyarakat kepada jalan kebenaran, memperhatikan mereka yang lemah, miskin, dan difabel.
Selain itu, katanya, mereka juga beriman secara benar agar kebijakan yang dikeluarkan memberikan manfaat untuk kepentingan publik dan lingkungan alam.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025