AMI: Perlintasan KA Idealnya Steril
Rabu, 11 Desember 2013 16:25 WIB
"Idealnya perlintasan di seluruh Pulau Jawa disterilkan," katanya pada acara pemakaman jenazah masinis Darman Prasetyo di Desa Jenar Wetan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Rabu.
Ia mengatakan, tragedi Bintaro pada Senin (9/12) lalu yang melibatkan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dengan sebuah truk tangki BBM menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Deny mengatakan, risiko kecelakaan kereta api di Indonesia cukup besar, karena sampai saat ini masih banyak perlintasan liar yang belum berpalang pintu. Hal itu diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Ia menuturkan, rambu lalu lintas atau palang pintu perlintasan KA sering diterobos para pengguna jalan sehingga risiko kecelakaan masih besar.
Ia mengatakan, kecelakaan kereta api merupakan risiko pekerjaan setiap masinis dan harus dihadapi dengan lapang dada.
Dia turut berbela sungkawa atas meninggalnya rekan sesama masinis, Darman Prasetyo. Guna memberikan penghormatan kepada almarhum, sejumlah anggota Asosiasi Masinis Indonesia turut hadir dalam acara pemakaman tersebut.
"Kami sebagai masinis bangga menjalani profesi ini, meskipun nyawa sebagai taruhannya," ujarnya.
Sebelumnya, jenazah Darman Prasetyo tiba di Purworejo pada Rabu dini hari pukul 02.55 WIB menggunakan KA Argolawu.
Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Agus Komarudin, mengatakan, rencana pemberangkatan sempat berubah-ubah, karena jenazah harus menjalani autopsi di RS Polri Kramatjati.
Pengiriman jenazah tersebut merupakan kali pertama dalam sejarah pengiriman korban kecelakaan. Biasanya pengiriman dilakukan menggunakan mobil ambulan.
Hal ini dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada almarhum atas jasa dan pengabdiannya dalam melayani masyarakat.
Upacara pemakaman dilaksanakan sekitar pukul 09.00 WIB yang dipimpin langsung oleh Kepala PT KAI Daop VI Yogyakarta, Heri Barkah disaksikan perwakilan jajaran karyawan PT KAI Daop I-VI dan warga setempat.
Jenazah Darman Prasetyo dimakamkan di pemakaman umum Kembang Gading yang berjarak satu kilometer dari rumah duka.
Darman Prasetyo bertugas di Daop I sejak 6 Oktober 2010 dengan pangkat golongan IID. Almarhum mulai bergabung dengan PT KAI sejak 1 Januari 2009 setelah lulus dari SMK Negeri 3 Tegal jurusan Teknik Informatika.
Atas peristiwa kecelakaan tersebut almarhum Darman Prasetyo diberi penghargaan anumerta per 9 Desember 2013. Almarhum merupakan putra ketiga Kepala Desa Jenar Wetan, Suroto (60) dan meninggalkan seorang istri bernama Reza Listiyana dan seorang anak Faris Syaifullah (2).
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024