Sang Naga Akhirnya Tinggalkan Ring
Jumat, 27 Desember 2013 05:02 WIB
Ya, petinju kelahiran Jakarta 14 September 1979 tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai petinju dalam pengumumannya di Jakarta, Kamis (19/12).
Pengunduran diri Chris John sebagai petinju tersebut setelah sekitar 10 tahun lebih memegang gelar juara dunia kelas bulu (57,1 kilogram). Petinju tersebut mengundurkan diri setelah gagal mempertahankan gelarnya saat menghadapi petinju Afrika Selatan Simpiwe "V12" Vetyeka di Metro City, Perth, Australia Barat, Australia, 6 Desember 2013.
Pada pertarungan tersebut, Chris John kalah TKO ronde ketujuh atas petinju yang pernah menumbangkan petinju Indonesia lainnya, Daud Yordan. Suami dari mantan atlet wushu Jawa Tengah Ana Maria Megawati tersebut tidak melanjutkan pertarungan pada ronde ketujuh.
Pada ronde keenam, Chris John sempat mendapat hitungan dari wasit yang memimpin pertarungan tersebut. Akan tetapi, belum sampai hitungan ke-10 Chris John sempat melanjutkan pertarungan hingga ronde keenam berakhir. Namun, begitu ronde ketujuh dimulai yang bersangkutan tidak melanjutkan lagi.
Terlepas dari itu, masyarakat Indonesia patut memberikan apresiasi kepada Chris John karena dia merupakan petinju terlama yang mampu mempertahankan gelar juara dunianya, yaitu 10 tahun lebih. Dia pertama kali merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA setelah menang atas petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad interim di Bali, 26 September 2003.
Setelah meraih gelar juara dunia, ayah dari Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani tersebut berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak 18 kali, yaitu lima kali melalui pertarungan wajib atau "mandatory fight", yaitu melawan Jose Che Rojas (Venezuela), Derrick Gainner (Amerika serikat), Juan Manuel Marquez (Meksiko), Roinet Caballero (Panama), dan Hiroyuki Enoki (Jepang).
Bahkan, usai memenangi pertarungan melawan petinju tuan rumah Hiroyuki Enoki di Jepang, 24 Oktober 2008, Chris John meraih gelar Super Champions karena berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak 10 kali tanpa putus.
Kemudian 13 kali mempertahankan gelarnya melalui pertarungan pilihan atau "choice", termasuk tiga kali pertarungan berakhir dengan hasil seri, yaitu melawan Jose Cheo Rojas (pertarungan pertama), kemudian melawan petinju Amerika Serikat Rocky Juarez (diulang akhirnya Chris John menang angka), dan terakhir adalah melawan petinju Jepang Satoshi Hosono di Jakarta, 14 April 2013.
Selama berkecimpung sebagai petinju, Chris John yang memulai kariernya sebagai atlet wushu tersebut memiliki rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO), tiga kali seri, dan sekali kalah.
Chris John merupakan petinju ketiga Indonesia yang menjadi juara dunia. Dua petinju Indonesia sebelumnya yang menjadi juara dunia adalah Ellyas Pical (tiga kali juara dunia kelas bantam junior IBF) dan Nico Thomas (juara dunia kelas terbang mini IBF) setelah Chris John ada Muhammad Rachman (juara dunia kelas terbang mini IBF) dan Daud Yordan.
Dengan kemunduran Chris John ini maka sekarang ini Indonesia tinggal menyisakan seorang petinju yang menjadi juara dunia, yaitu Daud Yordan yang menjadi juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) IBO.
Sebenarnya istrinya, Ana Maria Megawati, sudah meminta suaminya mundur sebagai petinju tiga tahun lalu menjelang pertarungan Chris John melawan petinju Argentina Fernando David Saucedo. Akan tetapi, baru terlaksana pada tahun 2013.
Setelah itu, sebagai istri Ana Maria berharap setiap pertarungan yang dijalani suaminya menjadi pertarungan terakhir.
Promotor
Alasan pengunduran diri Chris John sebagai petinju adalah dari sisi fisik sudah mulai menurun, kemudian faktor usia. "Dari pertarungan terakhir itu saya merasa fisik saya sudah mulai menurun, mungkin faktor usia," katanya.
Menurut petinju asal Kabupaten Banjarnegara, Jateng, tersebut, seperti yang diutarakan sebelumnya bahwa dirinya akan akan pensiun pada usia 35-an tahun. "Saat ini saatnya saya untuk mundur," katanya.
Langkah untuk mundur ini sudah dikonsultasikan dengan pelatih Craig Christian dan yang bersangkutan mendukung keputusan dirinya karena kondisi badannya yang tahu adalah dirinya sendiri.
"Saya sudah konsultasi dengan Craig Christian dan pelatih juga mendukung semua keputusanku karena kondisi badanku yang yang tahu, ya, saya sendiri," katanya menegaskan.
Juara dunia kelas ringan IBO Daud Yordan yang bernaung dalam satu manajemen dengan Chris John, yaitu "Dragon Fire" tersebut memberikan apresiasi terhadap keputusan Chris John untuk mengundurkan diri dari tinju.
"Dia (Chris John) merupakan petinju besar Indonesia, bahkan dunia karena bisa memegang gelar juara dunia 10 tahun. Sulit lho Mas bisa seperti itu," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut.
Sebenarnya, kata petinju dengan rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, pada usia 34 tahun itu Chris John masih bisa menekuni karier sebagai petinju. Akan tetapi, semuanya itu dikembalikan kepada yang bersangkutan dan tentunya keluarganya.
Begitu memutuskan untuk pensiun dari tinju, Chris John belum memiliki rencana apa-apa, tetapi ada keinginan dari yang bersangkutan untuk menjadi promotor tinju.
Menurut Chris John, meskipun dirinya sudah tidak sebagai petinju, dirinya tetap akan menggeluti cabang olahraga yang telah membesarkan dirinya, yaitu sebagai promotor.
"Memang setelah saya mengundurkan diri sebagai petinju belum ada rencana untuk ke depannya, tetapi ada keinginan saya untuk tetap menggeluti dunia tinju dengan bertindak sebagai promotor," katanya.
Ketika ditanya apakah ada persyaratan khusus untuk menjadi seorang promotor tinju, Chris John yang dijuluki The Dragon tersebut mengatakan, "Tidak ada syarat khusus. Saya kira tidak ada syarat khusus untuk menjadi promotor."
Akan tetapi, lanjut suami mantan atlet wushu Jateng Ana Maria Megawati tersebut, dirinya akan belajar dahulu dengan manajemen untuk bagaimana menjadi seorang promotor karena merekalah yang memiliki pengalaman untuk itu.
Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025