Rouhani: Perundingan Suriah akan Gagal Tanpa Iran
Jumat, 10 Januari 2014 13:00 WIB
Pernyataan itu muncul menjelang pertemuan pada Senin di mana Rusia dan Amerika Serikat akan membahas kemungkinan keterlibatan Teheran dalam pembicaraan yang diselenggarakan di Montreux, Swiss 22 Januari.
"Setiap pertemuan trans-regional yang tidak dihadiri oleh pemain berpengaruh tidak akan mampu mengatasi krisis Suriah," kata Rouhani kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon, kata kantor berita ISNA, seperti dilaporkan AFP.
"Dengan demikian, Konferensi Jenewa II telah gagal tanpa Iran bahkan sebelum dimulai," katanya menambahkan, menyebut forum yang diprakarsai Rusia-AS itu sebagai "acara negosiasi."
Undangan ke konferensi Jenewa II, yang sudah tertunda beberapa bulan, telah dikirim ke 30 peserta.
Tetapi Iran, pendukung setia rezim Presiden Bashar al-Assad, tidak termasuk dalam daftar yang diundang, menurut PBB.
Pada Senin, republik Islam menepis saran AS agar Iran memainkan peran "sideline" dalam perundingan, di mana juru bicara kementerian luar negeri Iran Marzieh Afkham menyebutnya usulan itu satu penghinaan.
Rusia telah menjadi salah satu pendukung untuk memasukkan Iran dalam pembicaraan, yang bertujuan untuk melibatkan wakil-wakil dari rezim Suriah dan anggota oposisi dalam pembicaraan langsung untuk pertama kalinya.
Menurut ISNA, Putin menegaskan dukungan Moskow dan menyatakan harapan "untuk meyakinkan sekutu kami ... bahwa Iran, sebagai aktor utama, harus hadir dalam pembicaraan."
Iran mengatakan mendukung solusi politik untuk krisis yang telah mengadu Bashar dengan pemberontak yang sebagian besar Sunni.
Teheran dituduh memberikan dukungan militer dan keuangan ke Damaskus, meskipun berulang kali dibantah bahwa ia tidak memiliki kehadiran militer resmi di Suriah dan bahwa dukungannya adalah berbentuk bantuan kemanusiaan.
(H-AK)
Pewarta : -
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024