Unnes Beri Bobot 10-20 % Nilai UN
Rabu, 5 Maret 2014 09:59 WIB
"Kami sedang lakukan pengkajian untuk menentukan bobot nilai UN untuk seleksi masuk. Tetapi, kisarannya (bobot UN, red.) antara 10-20 persen," kata Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman di Semarang.
Ia menjelaskan nilai UN pada tahun ini dijadikan salah satu dasar untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), dan Unnes berkomitmen untuk menaati kebijakan yang diterapkan tersebut.
Bahkan, kata dia, Unnes akan memakai hasil UN siswa sebagai acuan untuk seluruh jalur masuk, baik seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN), seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN), hingga seleksi jalur mandiri.
Menurut dia penentuan bobot nilai UN sebagai salah satu dasar seleksi masuk PTN memang menjadi kewenangan masing-masing PTN, tetapi diharapkan tidak terjadi ketimpangan antara PTN satu dan lainnya.
Fathur mengakui tidak semua PTN memberikan porsi besar bagi hasil UN sebagai salah satu acuan seleksi mahasiswa, sebab setiap PTN memiliki pertimbangan sendiri dalam penyelenggaraan seleksi mahasiswa baru.
"Nanti akan ada rapat Majelis Rektor PTN. Kami kan juga perlu berkonsultasi dengan rektor-rektor PTN lainnya agar terlalu jauh perbedaan bobot (bobot UN dalam seleksi, red.) yang ditentukan," katanya, Selasa (4/3).
Berkaitan dengan sejumlah pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan UN, ia mengakui, tetapi hanya terjadi secara kasuistik sehingga tidak bisa digeneralisir dengan pelaksanaan UN secara umum.
Untuk pelaksanaan UN selama ini secara umum, kata dia, sudah bisa mencerminkan hasil yang valid, mulai dari bobot soalnya hingga pelaksanaannya, apalagi kalangan perguruan tinggi juga ikut mengawasi.
"Kalau kami, dasarnya melihat tren hasil UN dari tahun ke tahun dengan prestasi yang diraih mahasiswa. Dari situ kan terlihat. Sah-sah saja jika hasil UN jadi salah satu dasar masuk PTN," katanya.
Meski demikian, kata dia, tidak serta-merta hasil UN bisa langsung menentukan lolos seleksi, sebab sebagian besar bobot diberikan pada nilai rapor selama lima semester dan prestasi yang diraih siswa.
"Jadi, kami berikan bobot 10-20 persen untuk UN, sementara 80 persennya dasarnya ya dari nilai rapor dan prestasi yang diraih siswa. Hasil UN itu hanya sebagai salah satu dasar atau acuan," kata Fathur.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024