Logo Header Antaranews Jateng

G7 akan Berlakukan Sanksi Baru Bagi Rusia

Sabtu, 26 April 2014 17:59 WIB
Image Print
Warga melewati mural bergambar peta Crimea dengan warna bendera nasional Rusia di sebuah jalan di Moskow, Selasa (25/3). (Foto: REUTERS/Artur Bainozarov)


Sementara, seorang pejabat senior AS mengatakan sejumlah sanksi terhadap Rusia akan diberlakukan mulai Senin.

Langkah tersebut semakin memperkuat tekanan kelompok negara maju tersebut terhadap Kremlin, sejak Rusia mencaplok Krimea pada Maret.

"Kami telah sepakat untuk bertindak cepat untuk memberlakukan tambahan sanksi bagi Rusia," demikian isi pernyataan bersama tersebut, sebagaimana dilaporkan AFP.

"Dengan mendesaknya upaya mengamankan peluang bagi suksesnya pemungutan suara yang demokratis dan damai bulan depan dalam pemilihan presiden Ukraina, kami telah berkomitmen untuk segera bertindak mengintensifkan sanksi dan langkah-langkah untuk meningkatkan harga yang harus ditanggung Rusia akibat aksinya."

Pernyataan tersebut dibuat setelah Presiden AS Barack Obama yang tengah berada di Seoul berbicara melalui telepon dengan para pemimpin Eropa pada Jumat.

Kementerian Luar Negeri AS menyebut hal itu sebagai contoh para sekutu yang bekerja dengan "langkah berbaris teratur".

Meski demikian, seorang pejabat senior AS menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil masing-masing negara tidak harus sama. Beberapa negara Eropa sangat bergantung pada Rusia, yang merupakan pemasok energi yang besar.

"Setiap negara akan menetapkan sanksi apa yang akan mereka terapkan," katanya.

"Sanksi-sanksi ini akan dikoordinasikan dan saling melengkapi, namun tidak harus sama. Sanksi AS akan diterapkan mulai Senin."

Pernyataan G7 tersebut juga memuji sikap menahan diri pemerintah Kiev dalam menghadapi kelompok bersenjata pro-Rusia yang telah menduduki gedung-gedung pemerintah di timur Ukraina saat krisis di negara itu terus meluas.

"Sebaliknya, Rusia tidak mengambil langkah nyata untuk mendukung kesepakatan Jenewa.

"Negara itu tidak menunjukkan secara publik dukungannya terhadap kesepakatan tersebut, ataupun mengecam aksi kelompok separatis yang ingin mengacaukan Ukraina, atau mengimbau kelompok bersenjata untuk meninggalkan gedung pemerintah yang telah mereka duduki serta meletakkan senjata.

"Sebaliknya, Rusia terus menambah ketegangan dengan retorika dan manuver-manuver militer yang mengancam di perbatasan Ukraina."

"Kami menegaskan kembali kecaman keras terhadap aksi melanggar humum Rusia mencaplok Krimea dan Sevastopol, yang tidak kami akui."

"Kami sekarang akan mengambil langkah hukum dan konsekuensi praktis atas pencaplokan ini, termasuk dalam wilayah ekonomi, perdagangan dan keuangan," demikian isi pernyataan bersama G7.

AS akan menahan kekuatan-kekuatan itu sebagai cadangan jika pasukan Rusia menginvasi negara tetangganya di barat itu.

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024