Logo Header Antaranews Jateng

Mahfud : Alumni Tidak Boleh Membawa Baju KAHMI dan UII Dukung Capres

Jumat, 20 Juni 2014 15:22 WIB
Image Print
Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)


"Alumni tidak boleh membawa baju UII dan KAHMI dalam mendukung calon presiden, kalau ingin mendukung salah satu tempatnya adalah di sekretariat pemenangan," kata dia di Bengkulu.

Mahfud tidak melarang dukungan mengalir kepada pasangan calon manapun, namun dukungan itu harus membawa nama perorangan, tidak menggunakan nama organisasi.

"Saya berharap kampus tidak terpecah-belah, dan tetap independen, sebagai individu memang mempunyai pilihan dan memperjuangkan pilihan itu wajib hukumnya," kata dia.

Dia mengharapkan masyarakat lebih cerdas dalam menentukan pilihan, tidak dengan melihat keburukan calon, namun melihat kebaikan, visi dan misi capres.

"Mengapa kita tidak seperti Afrika Selatan dengan tidak melihat keburukan calon, saling memaafkan, bersatu sebagai bangsa yang maju untuk masa depan, ucapnya.

Mahfud menyampaikan hal itu saat rangkaian kegiatan peresmian kantor Organisasi Mahfud MD (MMD) Initiative Provinsi Bengkulu, Jumat (20/6) pagi.

Dia juga meresmikan sekretariat bersama koalisi tim pemenangan Prabowo-Hatta, Rumah Merah putih Kota Bengkulu, serta menyempatkan diri shalat jumat di masjid yang dirancang oleh Presiden Soekarno yakni Masjid Jamik.

Sementara itu, Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kota Bengkulu Divisi Pengawasan Wahyu Handono mengatakan, pihaknya tidak menemukan pelanggaran kampanye Mahfud MD di Bengkulu.

"Kami tidak menemukan kampanye hitam atau negatif dari penyampaian Mahfud dalam orasi tadi, termasuk tentang HAM dan yang lainnya, dia menyampaikan sesuai dengan fakta sejarah," ujar Wahyu.

Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang diikuti dua pasangan, yakni calon nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, serta nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024