Presiden Apresiasi Peran Ali Alatas di UNAOC
Jumat, 29 Agustus 2014 14:51 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana)
"Sekarang juga merupakan saat yang baik untuk memberikan penghormatan pada diplomat dan negarawan hebat Indonesia, Ali Alatas, atas jasa-jasanya dalam Kelompok Tingkat Tinggi pada masa-masa awal Aliansi," kata Presiden Yudhoyono dalam pidatonya saat membuka pertemuan ke-6 Forum Global UNAOC.
Menurut Presiden, saat Aliansi masih ada dalam tahap konsep, Ali Alatas telah bekerja keras untuk memastikan agar Aliansi itu tidak hanya fokus pada Islam dan dunia Barat namun juga melibatkan seluruh peradaban tanpa terkecuali.
"Ini adalah hal yang cukup penting bagi kami di Indonesia," kata Presiden merujuk pada keberagaman budaya di Indonesia.
Sebanyak 106 perwakilan dari negara-negara PBB dan sekitar 1.300 partisipan dari berbagai latarbelakang budaya dan agama di dunia menghadiri pertemuan tersebut untuk membahas persatuan dalam keberagaman dan mencegah tindakan ekstrimisme, selain menjembatani jurang antara Islam dan Barat.
Presiden Yudhoyono, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Utusan PBB untuk UNAOC Abdulaziz Al-Nasser, Presiden Sesi ke-68 Sidang Umum PBB John William Ashe, Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmao, Menlu Marty Natalegawa, Menlu Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo, dan Deputi Menlu Turki Naci Koru menyampaikan pandangannya dalam pertemuan ke-6 forum global itu.
Seusai membuka pertemuan UNAOC, Presiden Yudhoyono dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono kemudian kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat kepresidenan.
Pesawat yang membawa Presiden beserta rombongan bertolak dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 15.00 Wita.
Menurut Presiden, saat Aliansi masih ada dalam tahap konsep, Ali Alatas telah bekerja keras untuk memastikan agar Aliansi itu tidak hanya fokus pada Islam dan dunia Barat namun juga melibatkan seluruh peradaban tanpa terkecuali.
"Ini adalah hal yang cukup penting bagi kami di Indonesia," kata Presiden merujuk pada keberagaman budaya di Indonesia.
Sebanyak 106 perwakilan dari negara-negara PBB dan sekitar 1.300 partisipan dari berbagai latarbelakang budaya dan agama di dunia menghadiri pertemuan tersebut untuk membahas persatuan dalam keberagaman dan mencegah tindakan ekstrimisme, selain menjembatani jurang antara Islam dan Barat.
Presiden Yudhoyono, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Utusan PBB untuk UNAOC Abdulaziz Al-Nasser, Presiden Sesi ke-68 Sidang Umum PBB John William Ashe, Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmao, Menlu Marty Natalegawa, Menlu Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo, dan Deputi Menlu Turki Naci Koru menyampaikan pandangannya dalam pertemuan ke-6 forum global itu.
Seusai membuka pertemuan UNAOC, Presiden Yudhoyono dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono kemudian kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat kepresidenan.
Pesawat yang membawa Presiden beserta rombongan bertolak dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 15.00 Wita.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan apresiasi Menteri Kebudayaan lindungi pelaku kebudayaan
07 January 2025 14:47 WIB
Bupati Sri Sumarni apresiasi kolaborasi Bank Jateng dengan Pemkab Grobogan
02 December 2024 16:55 WIB
KPU Banyumas apresiasi peran petugas dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2024
29 November 2024 17:19 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017