"Nurhayati memiliki pengalaman luas diberbagai posisi di IPU. Pengalaman itu tentunya menguntungkan beliau saat pemilihan presiden IPU. Dia pernah menjabat Presiden Komite Koordinator Perempuan Parlemen 2010--2012 dan 2012--2014. Anggota dari Komite Eksekutif IPU selama dua periode," kata Setya Novanto di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Selain itu, kata Novanto, Nurhayati juga memiliki pengalaman sebagai Organisasi Global Parlemen Melawan Korupsi (GOPAC), Parlemen Aksi Global (APA), Asean Inter Parliamentary Assembly dan Asia Parliamentary Assembly.

"Visi yang dibawa oleh Nurhayati adalah demokrasi inklusif, memperbaharui komitmen parlemen untuk terlibat dengan publik yang lebih luas, termasuk pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mempertahankan pemerintahan yang baik , mempromosikan dialog untuk menyelesaikan konflik dan menjadi penegak perdamaian dan demokrasi," kata Novanto.

Indonesia, kata Novanto, percaya Nurhayati dapat membawa IPU sebagai mitra sejajar Indonesia dan terlibat aktif dalam menghadapi tantangan kontemporer.

"IPU dipandang perlu untuk meningkatkan hubungan dengan konstituen dan media dalam rangka untuk memainkan peran yang lebih besar sebagai perhubungan strategis antara pemerintah, masyarakat sipil dan sebagai jembatan komunikasi global," kata Novanto.