Pengamat : Ada Manuver Mafia yang Masuk ke Kubu Jokowi-JK
Selasa, 14 Oktober 2014 16:16 WIB
Boni Hargens, pengamat politik (ANTARA/Andika Wahyu)
"Kalau melihat konstelasi politik pascapilpres itu ada dua kelompok yang tidak bahagia dengan kemenangan Jokowi. Pertama Koalisi Merah Putih yang terus bermanuver, serta Pak SBY dan kawan-kawan (Partai Demokrat)," ujar Boni di Jakarta, Selasa.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Presiden Yudhoyono adalah salah seorang dari sedikit kalangan yang tidak berkoalisi dengan Jokowi-JK yang memberi selamat kepada pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih ini
Namun, dalam diskusi publik "Konsolidasi Nasional Dalam Rangka Mengawal Trisakti dan Nawacita Menuju Indonesia Yang Adil, Sejahtera dan Beradab Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945", Boni memasukkan Partai Demokrat pada kelompok politik pragmatis yang mengalami kegalauan.
Menuruti Boni, kelompok politik pragmatis cenderung ada di antara dua koalisi dan mengklaim diri netral.
Dia mengatakan kekuatan Jokowi untuk menghadapi dua kelompok itu adalah media massa dan terbukanya ruang publik untuk mengawasi langsung jalannya pemerintahan.
Boni menilai kekuatan itu bersanding dengan kekuatan lain Jokowi seperti figur fleksibel yang membuatnya populis dan mendapatkan dukungan nyata dari rakyat, serta partai pendukung yang ideologis dan solid seperti PDIP dan Nasdem.
Namun demikian, Boni melihat Jokowi dan kubunya memiliki kelemahan seperti euforia kemenangan yang tidak dijaga dengan baik, serta fakta ada media partisan yang membela oposisi.
Selain itu, adanya jurang antara realitas politik yang tidak ideal dengan visi-misi Jokowi yang ideal sehingga menciptakan kerumitan dalam politik.
Selain dua kelompok yang tidak bahagia, Boni juga menilai ada pula kelompok bermuka dua, yakni mafia-mafia yang mencoba menyusup ke pendukung Jokowi dan membangun sistem oligarki secara bergotong royong merampok negara.
"Ada manuver mafia yang masuk ke kubu pemenang, saya mengamati pergerakan orang-orang ini," jelas dia.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Presiden Yudhoyono adalah salah seorang dari sedikit kalangan yang tidak berkoalisi dengan Jokowi-JK yang memberi selamat kepada pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih ini
Namun, dalam diskusi publik "Konsolidasi Nasional Dalam Rangka Mengawal Trisakti dan Nawacita Menuju Indonesia Yang Adil, Sejahtera dan Beradab Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945", Boni memasukkan Partai Demokrat pada kelompok politik pragmatis yang mengalami kegalauan.
Menuruti Boni, kelompok politik pragmatis cenderung ada di antara dua koalisi dan mengklaim diri netral.
Dia mengatakan kekuatan Jokowi untuk menghadapi dua kelompok itu adalah media massa dan terbukanya ruang publik untuk mengawasi langsung jalannya pemerintahan.
Boni menilai kekuatan itu bersanding dengan kekuatan lain Jokowi seperti figur fleksibel yang membuatnya populis dan mendapatkan dukungan nyata dari rakyat, serta partai pendukung yang ideologis dan solid seperti PDIP dan Nasdem.
Namun demikian, Boni melihat Jokowi dan kubunya memiliki kelemahan seperti euforia kemenangan yang tidak dijaga dengan baik, serta fakta ada media partisan yang membela oposisi.
Selain itu, adanya jurang antara realitas politik yang tidak ideal dengan visi-misi Jokowi yang ideal sehingga menciptakan kerumitan dalam politik.
Selain dua kelompok yang tidak bahagia, Boni juga menilai ada pula kelompok bermuka dua, yakni mafia-mafia yang mencoba menyusup ke pendukung Jokowi dan membangun sistem oligarki secara bergotong royong merampok negara.
"Ada manuver mafia yang masuk ke kubu pemenang, saya mengamati pergerakan orang-orang ini," jelas dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kemenkum Jateng sosialisasikan manfaat merek kolektif ke pembatik Jlamprang
21 January 2025 20:58 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017