"Pimpian fraksi PDIP sedang membuat buku putih. Sikap resmi PDIP soal kenaikan BBM, akan diluncurkan buku putih lagi, sedang dicetak dan dua hari lagi akan diluncurkan," kata Sekretaris fraksi PDIP, Bambang Wuryanto di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Adapun isi dari buku putih adalah hitung-hitungan soal defisit negara yang pada saat ini mencapai Rp108 triliun.

"Mau kemana dicarikan dana defisit tersebut?," ujar Bambang.

Ia juga menyebutkan, yang terkena dampak kenaikan BBM adalah masyarakat yang rentan miskin, yang jumlahnya mencapai 15 juta kepala keluarga.

Salah satunya untuk mengantisipasinya adalah dengan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintas, K2S (masyarakat terima Rp200 ribu perbulan) .

"Jadi, FPDIP mendukung dan memahami situasinya, pemerintah cukup arif. Jokowi berani naikin BBM meskipun beban fiskal tinggi," kata Bambang.

Politisi PDIP lainnya, Rieke Diah Pitaloka mengaku, kenaikan harga BBM merupakan pil pahit bagi rakyat.

"Ini pil pahit, mau tak mau ini harus diakui ini pil pahit bagi rakyat. Ini jadi jamu yang menyehatkan rakyat, dampak kenaikan harus ada solusi dan ada kebijakan politik harga," kata Rieke.