Ical Bersama Loyalisnya "Sembunyi" Saat Digeredug Yorrys Bersama AMPG
Selasa, 25 November 2014 13:34 WIB
Rapimnas Partai Golkar Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11). Partai Golkar menggelar Rapimna
Ical terlihat "bersembunyi" bersama loyalisnya seperti Idrus Marham, Syarief Cicip Sutarjo, Nurdin Halid, Titiek Soeharto, Tantowi Yahya dan Theo L Sambuaga di dalam sebuah ruangan.
Tidak lama berselang, Ical tiba-tiba meninggalkan rapat pleno, tanpa mau berkomentar. Rapat pleno pun ditinggalkan begitu saja.
Rapat pleno yang ditinggalkan Ical pun mendadak kisruh, sebagian peserta rapat pleno ingin rapat tetap dilanjutkan malam hari ini, meskipun tanpa kehadiran Ical.
Sebelumnya, puluhan massa yang mengaku berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) merangsek masuk ke dalam ruang rapat pleno DPP Partai Golkar, yang berlangsung di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, pada Senin malam.
Mereka dipimpin oleh mantan Ketua Umum AMPG yang juga politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai.
"Masuk, masuk, masuk," teriak beberapa massa sambil merangsek masuk pintu ruang rapat pleno.
Tidak ada kejadian yang tidak diinginkan di dalam ruang pleno. Massa hanya berteriak-teriak, sementara rapat pleno sedang diskors untuk sholat Maghrib.
Di dalam, massa yang mayoritas berperawakan orang Indonesia Timur, mengikuti perintah Yorrys. Mereka baru mau keluar setelah ada instruksi dari Yorrys.
"Kita ingin selamatkan partai," ujar Yorrys.
Yorrys mengatakan pihaknya hanya ingin DPP Partai Golkar menyelesaikan persoalan secara demokratis sesuai konstitusi. Namun faktanya kata dia, ada gelagat sekelompok orang di DPP untuk menggiring Golkar demi kepentingan pragmatis mereka.
"Mereka memaksa munas melalui rapimnas, dan melalui pleno sebelumnya. Munas bukan milik perorangan atau kelompok, tapi milik seluruh kader," tegas Yorrys.
Yorrys menekankan kehadiran dirinya dan massa AMPG ke rapat pleno karena adanya desakan dari kader muda Golkar.
Yorrys mengatakan bahwa AMPG kecewa dengan adanya upaya memaksakan pelaksanaan munas 30 November di Bali, untuk memastikan terjadi aklamasi memilih kembali Aburizal Bakrie sebagai ketua umum.
"Kami pesan ke pengurus, kalau masih dipaksakan munas 30 November, maka kita akan duduki kantor DPP dan minta pemerintah melalui kepolisian membatalkan munas itu," tegas dia.
Saat kejadian itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak ada di dalam ruang pleno dan belakangan diketahui "bersembunyi" di dalam sebuah ruangan, lalu pergi meninggalkan kantor DPP Partai Golkar.
Tidak lama berselang, Ical tiba-tiba meninggalkan rapat pleno, tanpa mau berkomentar. Rapat pleno pun ditinggalkan begitu saja.
Rapat pleno yang ditinggalkan Ical pun mendadak kisruh, sebagian peserta rapat pleno ingin rapat tetap dilanjutkan malam hari ini, meskipun tanpa kehadiran Ical.
Sebelumnya, puluhan massa yang mengaku berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) merangsek masuk ke dalam ruang rapat pleno DPP Partai Golkar, yang berlangsung di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, pada Senin malam.
Mereka dipimpin oleh mantan Ketua Umum AMPG yang juga politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai.
"Masuk, masuk, masuk," teriak beberapa massa sambil merangsek masuk pintu ruang rapat pleno.
Tidak ada kejadian yang tidak diinginkan di dalam ruang pleno. Massa hanya berteriak-teriak, sementara rapat pleno sedang diskors untuk sholat Maghrib.
Di dalam, massa yang mayoritas berperawakan orang Indonesia Timur, mengikuti perintah Yorrys. Mereka baru mau keluar setelah ada instruksi dari Yorrys.
"Kita ingin selamatkan partai," ujar Yorrys.
Yorrys mengatakan pihaknya hanya ingin DPP Partai Golkar menyelesaikan persoalan secara demokratis sesuai konstitusi. Namun faktanya kata dia, ada gelagat sekelompok orang di DPP untuk menggiring Golkar demi kepentingan pragmatis mereka.
"Mereka memaksa munas melalui rapimnas, dan melalui pleno sebelumnya. Munas bukan milik perorangan atau kelompok, tapi milik seluruh kader," tegas Yorrys.
Yorrys menekankan kehadiran dirinya dan massa AMPG ke rapat pleno karena adanya desakan dari kader muda Golkar.
Yorrys mengatakan bahwa AMPG kecewa dengan adanya upaya memaksakan pelaksanaan munas 30 November di Bali, untuk memastikan terjadi aklamasi memilih kembali Aburizal Bakrie sebagai ketua umum.
"Kami pesan ke pengurus, kalau masih dipaksakan munas 30 November, maka kita akan duduki kantor DPP dan minta pemerintah melalui kepolisian membatalkan munas itu," tegas dia.
Saat kejadian itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak ada di dalam ruang pleno dan belakangan diketahui "bersembunyi" di dalam sebuah ruangan, lalu pergi meninggalkan kantor DPP Partai Golkar.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan bersama Jasa Raharja berkolaborasi Program JKK dan Lalu Lintas
18 October 2024 15:40 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017