BPK Temukan 14.854 Kasus Ketidakpatuhan pada Kementerian/Lembaga
Selasa, 2 Desember 2014 20:17 WIB
Achsanul Qosasi (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf)
"BPK telah memeriksa 670 objek pemeriksaan. Ada 14.854 kasus ketidakpatuhan senilai Rp30,87 triliun," kata Achsanul melalui pesan singkatnya, Denpasar, Selasa.
Dari temuan BPK itu, untuk kasus pengadaan electronic KTP (e-KTP), BPK RI sudah memeriksa Kementerian Dalam Negeri tahun 2013.
"BPK menemukan 11 kasus ketidakefektifan senilai Rp357 miliar. Permasalahan utamanya adalah tidak tercapainya target pendistribusian, belum adanya regulasi teknis yang memadai di tingkat Pemda dan dilevel pelaksana," kata dia.
Pada BUMN, terdapat sejumlah kelemahan dalam pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris BUMN dan tidak sesuai keputusan menteri BUMN.
"BPK telah menyampaikan sebanyak 201.976 temuan dengan nilai Rp66 trilyun. Dari jumlah tersebut, 51 persen telah ditindaklanjuti sisanya belum ditindaklanjuti. Tindaklanjut berupa penyetoran ke kas negara sebesar Rp12,9 trililun," kata Achsanul.
Dikatakan Achsanul, atas temuan itu, BPK akan terus melakukan pemeriksaan yang mengarah pada efektifitas keuangan negara untuk rakyat.
"Dan kita ingin setiap satu rupiah APBN kita dapat memberikan manfaat yang maksimal terhadap kemakmuran dan kesejahteraan rakyat," kata Achsanul.
Dari temuan BPK itu, untuk kasus pengadaan electronic KTP (e-KTP), BPK RI sudah memeriksa Kementerian Dalam Negeri tahun 2013.
"BPK menemukan 11 kasus ketidakefektifan senilai Rp357 miliar. Permasalahan utamanya adalah tidak tercapainya target pendistribusian, belum adanya regulasi teknis yang memadai di tingkat Pemda dan dilevel pelaksana," kata dia.
Pada BUMN, terdapat sejumlah kelemahan dalam pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris BUMN dan tidak sesuai keputusan menteri BUMN.
"BPK telah menyampaikan sebanyak 201.976 temuan dengan nilai Rp66 trilyun. Dari jumlah tersebut, 51 persen telah ditindaklanjuti sisanya belum ditindaklanjuti. Tindaklanjut berupa penyetoran ke kas negara sebesar Rp12,9 trililun," kata Achsanul.
Dikatakan Achsanul, atas temuan itu, BPK akan terus melakukan pemeriksaan yang mengarah pada efektifitas keuangan negara untuk rakyat.
"Dan kita ingin setiap satu rupiah APBN kita dapat memberikan manfaat yang maksimal terhadap kemakmuran dan kesejahteraan rakyat," kata Achsanul.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017