Pemkab Dukung Desa Kaliombo sebagai Tempat Penggemukan Sapi
Sabtu, 21 Maret 2015 16:53 WIB
Ilustrai-Ternak sapi (Foto: ANTARA)
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan (DPPK) Kabupaten Pekalongan, Widhi Widoyono di Pekalongan, Sabtu, mengatakan kawasan Desa Kaliombo, Kecamatan Paninggaran sangat potensial untuk pemeliharaan dan penggemukan sapi.
"Oleh karena itu, kami berencana bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menyelenggarakan sekolah pertanian dan peternakan rakyat (SPPR) di Desa Kalimombo," katanya.
Menurut dia, para mahasiswa yang diterjunkan di Desa Kaliombo ini akan memberikan penyuluhan dan contoh bagaimana memelihara sapi yang baik agar bisa meningkatkan produktivitas.
Sebanyak 826 ekor sapi di Desa Kaliombo, kata dia, 60 persennya berjenis kelamin betina sehingga nantinya bisa dikembangbiakkan.
"Kami menyarankan para peternak melakukan pembiakan sapi dengan cara dikawinsuntikkan. Selain itu, sapi tidak hanya diberi pakan rumput gajah saja tetapi perlu ditambah konsentrat dengan perbandingan 10 persennya dari pakan rumput," katanya.
Ia menambahkan wilayah Kecamatan Paninggaran, termasuk Desa Kaliombo diperbolehkan sebagai lokasi usaha peternakan karena masuk dalam kawasan agropolitan.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Pekalongan, Anis Rosidi, pada kegiatan di Desa Kaliombo bersama sejumlah wartawan dan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya memfasilitasi SKPD terkait dalam mempromosikan potensi unggulan Kabupaten Pekalongan melalui media massa.
"Ini hanya salah satu potensi saja. Mungkin potensi lainnya nanti juga akan kita gali dan dipromosikan," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Desa Kaliombo, Sudigyo menyebutkan saat ini jumlah sapi yang dipelihara warga mencapai 826 ekor.
"Peternak memelihara sapi untuk digemukkan dan menjualnya setelah usia sapi minimal satu tahun. Usaha penggemukan sapi di desa tersebut memberikan pendapatan yang lumayan bagi warga," katanya.
"Oleh karena itu, kami berencana bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menyelenggarakan sekolah pertanian dan peternakan rakyat (SPPR) di Desa Kalimombo," katanya.
Menurut dia, para mahasiswa yang diterjunkan di Desa Kaliombo ini akan memberikan penyuluhan dan contoh bagaimana memelihara sapi yang baik agar bisa meningkatkan produktivitas.
Sebanyak 826 ekor sapi di Desa Kaliombo, kata dia, 60 persennya berjenis kelamin betina sehingga nantinya bisa dikembangbiakkan.
"Kami menyarankan para peternak melakukan pembiakan sapi dengan cara dikawinsuntikkan. Selain itu, sapi tidak hanya diberi pakan rumput gajah saja tetapi perlu ditambah konsentrat dengan perbandingan 10 persennya dari pakan rumput," katanya.
Ia menambahkan wilayah Kecamatan Paninggaran, termasuk Desa Kaliombo diperbolehkan sebagai lokasi usaha peternakan karena masuk dalam kawasan agropolitan.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Pekalongan, Anis Rosidi, pada kegiatan di Desa Kaliombo bersama sejumlah wartawan dan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya memfasilitasi SKPD terkait dalam mempromosikan potensi unggulan Kabupaten Pekalongan melalui media massa.
"Ini hanya salah satu potensi saja. Mungkin potensi lainnya nanti juga akan kita gali dan dipromosikan," katanya.
Pelaksana tugas Kepala Desa Kaliombo, Sudigyo menyebutkan saat ini jumlah sapi yang dipelihara warga mencapai 826 ekor.
"Peternak memelihara sapi untuk digemukkan dan menjualnya setelah usia sapi minimal satu tahun. Usaha penggemukan sapi di desa tersebut memberikan pendapatan yang lumayan bagi warga," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Surakarta Wakili Calon Kota Percontohan Antikorupsi, Pj Gubernur : Dukung Pemerintahan Bersih
08 November 2024 13:22 WIB