Tiga Kabupaten di Jateng Jadi Percontohan Kerja Sama Indonesia-Jerman
Selasa, 14 April 2015 16:45 WIB
ILUSTRASI (ANTARA News/Lukisatrio)
"Ketiga kabupaten yang menjadi 'pilot project' pembangunan ekonomi berbasis lingkungan antara Indonesia-Jerman itu adalah Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan pemerintah Jerman untuk membahas tindak lanjut kerja sama antarnegara mengenai program pembangunan ekonomi berbasis lingkungan.
Ia mengungkapkan bahwa latar belakang pembangunan ekonomi berbasis lingkungan itu dikembangkan di Jateng karena tingkat tutupan kawasan hijau di provinsi setempat mengalami kenaikan, bahkan area terbuka hijaunya mencapai 40 persen.
Menurut dia, keasrian lingkungan dan adanya aliran Sungai Serayu yang membelah wilayah Banyumas, Purbalingga, serta Banjarnegara juga menjadi salah satu pertimbangan pemilihan tiga kabupaten itu menjadi lokasi percontohan pembangunan ekonomi berbasis lingkungan.
"Selain grafik daerah tutupan yang selalu meningkat, adanya aliran Sungai Serayu dapat dimanfaatkan guna menunjang pembangunan ekonomi berbasis lingkungan," ujarnya.
Ganjar menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi berbasis lingkungan yang akan diterapkan pada proses penanaman padi agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
"Tanaman padi ternyata juga melepas emisi gas dan jika tidak diatur dikhawatirkan justru akan menyumbang kerusakan lingkungan," katanya.
Ke depan, kata Ganjar, akan diberikan pelatihan bagaimana pola dan cara menanam padi agar tidak menimbulkan emisi gas yang merusak lingkungan.
"Sungai Serayu yang mempunyai potensi besar juga dapat dimanfaatkan untuk energi alternatif dan sumber air baku sebagai penunjang pembangunan ekonomi berbasis lingkungan," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan pemerintah Jerman untuk membahas tindak lanjut kerja sama antarnegara mengenai program pembangunan ekonomi berbasis lingkungan.
Ia mengungkapkan bahwa latar belakang pembangunan ekonomi berbasis lingkungan itu dikembangkan di Jateng karena tingkat tutupan kawasan hijau di provinsi setempat mengalami kenaikan, bahkan area terbuka hijaunya mencapai 40 persen.
Menurut dia, keasrian lingkungan dan adanya aliran Sungai Serayu yang membelah wilayah Banyumas, Purbalingga, serta Banjarnegara juga menjadi salah satu pertimbangan pemilihan tiga kabupaten itu menjadi lokasi percontohan pembangunan ekonomi berbasis lingkungan.
"Selain grafik daerah tutupan yang selalu meningkat, adanya aliran Sungai Serayu dapat dimanfaatkan guna menunjang pembangunan ekonomi berbasis lingkungan," ujarnya.
Ganjar menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi berbasis lingkungan yang akan diterapkan pada proses penanaman padi agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
"Tanaman padi ternyata juga melepas emisi gas dan jika tidak diatur dikhawatirkan justru akan menyumbang kerusakan lingkungan," katanya.
Ke depan, kata Ganjar, akan diberikan pelatihan bagaimana pola dan cara menanam padi agar tidak menimbulkan emisi gas yang merusak lingkungan.
"Sungai Serayu yang mempunyai potensi besar juga dapat dimanfaatkan untuk energi alternatif dan sumber air baku sebagai penunjang pembangunan ekonomi berbasis lingkungan," ujarnya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ngesti-Arifah ditetapkan sebagai paslon terpilih Pilkada Kabupaten Semarang
10 January 2025 7:42 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
HPN 2025, Dialog Rektor "Membedah Masa Depan Peran Pers" digelar di Unimus
10 January 2025 21:31 WIB