"Secara service mungkin serupa, tapi kami tidak menganggap mereka kompetitor, kami menganggap sebagai teman yaitu menyediakan layanan transportasi kepada masyarakat Jakarta yang lebih aman dan terpercaya," kata Garret Kartono, co-founder Blu-Jek, di Jakarta, Kamis.

"Dari sistem pembayaran kami beda, kami bekerja sama dengan Mandiri e-cash untuk membuat suatu transaksi yang cashless, jadi tidak menunggu pembayaran tunai," sambung dia.

Pemilihan Mandiri e-cash, menurut Garret, cocok dengan sistem operasi Blu-Jek yang menghadirkan rekening handphone berbasis ponsel.

"Jadi untuk para teman-teman rider kami tidak perlu uang banyak untuk membuka rekening karena untuk rekening biasa dibutuhkan uang Rp500.000, sedangkan Mandiri e-cash hanya Rp 50.000 sudah bisa buka rekening," kata dia.

Lebih lanjut, Founder Blu-Jek, Michael Manuhutu, mengungkapkan bahwa kedepannya, Blu-Jek akan berniat menghadirkan inovasi-inovasi pembayaran cashless.

Michael mengatakan tidak menutup kemungkinan Blu-Jek akan melakukan pembayaran melalui credit card tanpa mesin ataupun pembayaran dengan pulsa.

"Rangkuman developing system sangat complex. Oleh karena itu, inovasi-inovasi ini masih kami canangkan untuk kedepannya," ujar Michael.

"Pokonya kata kunci untuk Blu-Jek adalah pembayaran cashless, apa pun bentuk modulnya, ditunggu kedepannya," tambah dia.

Untuk saat ini, pembayaran Blu-Jek dapat dilakukan baik secara e-cash maupun cash secara normal.

Sedangkan untuk tarif, Blu-Jek menawarkan minimum pembayaran Rp20.000 (5 km) di mana per 1 km berikutnya dikenakan Rp 4.000.

Blu-Jek juga menghadirkan promo pada bulan pertama dengan menyiapkan potongan tarif Rp25.000 untuk 1.000 konsumen pertama.