Tersangka Penyelundup Manusia Dibui karena Sekap Migran
Selasa, 6 Oktober 2015 9:38 WIB
Warga Suriah melintasi perbatasan Suriah-Turki dari Ras al-Ain, Suriah ke Ceylanpinar, provinsi Sanliurfa, Turki, Selasa (4/12). (REUTERS/Laszlo Balogh)
Tersangka, yang mengurung para korban di sebuah apartemen di Atena, diduga sebagai anggota jaringan penyelundup manusia, menurut pernyataan kepolisian.
Dia dituduh menggiring sekelompok migran dari perkemahan di tengah Yunani ketika sedang menunggu untuk membeli tiket menuju ke perbatasan Macedonia sebelum menuju ke wilayah lain di Eropa.
Para migran memberitahu polisi mengenai keberadaan pria yang menjanjikan mereka untuk tinggal bersama dengan keluarga-keluarga yang bersedia menampung mereka, memalsukan dokumen perjalanan dan memberi tiket bus dengan keharusan membayar sejumlah uang yang tidak disebutkan jumlahnya.
Bila migran menolak membayar, tersangka akan mengurung mereka sampai dia mendapatkan bayarannya.
Di aparemen tersebut polisi menyita uang sebanyak 1.720 euro atau hampir dua ribu dolar aS, sebuah telepon selular dan dokumen perjalanan, setumpuk foto dan pemesanan tiket pesawat atau bus melalui internet serta kartu suaka Jerman.
Polisi mengatakan bahwa mereka masih mencari lima orang lagi anggota jaringan, yaitu empat berkewarganegaraan Afganistan dan seorang warga Mesir.
Menurut pernyataan tersebut, mereka adalah tersangka "penculikan, pengurungan dan memfasilitasi keberangkatan gelap dan pencucian uang."
Hampir setengah juta pendatang menyeberang Laut Tengah (Mediteriania) sepanjang tahun ini dan 400.000 diantaranya mendarat di Yunani.
Kebanyakan mereka harus membawar biaya ke para penyelundup untuk menyeberangkan mereka melintasi laut dan memandu mereka menuju perbatasan Eropa.
Dia dituduh menggiring sekelompok migran dari perkemahan di tengah Yunani ketika sedang menunggu untuk membeli tiket menuju ke perbatasan Macedonia sebelum menuju ke wilayah lain di Eropa.
Para migran memberitahu polisi mengenai keberadaan pria yang menjanjikan mereka untuk tinggal bersama dengan keluarga-keluarga yang bersedia menampung mereka, memalsukan dokumen perjalanan dan memberi tiket bus dengan keharusan membayar sejumlah uang yang tidak disebutkan jumlahnya.
Bila migran menolak membayar, tersangka akan mengurung mereka sampai dia mendapatkan bayarannya.
Di aparemen tersebut polisi menyita uang sebanyak 1.720 euro atau hampir dua ribu dolar aS, sebuah telepon selular dan dokumen perjalanan, setumpuk foto dan pemesanan tiket pesawat atau bus melalui internet serta kartu suaka Jerman.
Polisi mengatakan bahwa mereka masih mencari lima orang lagi anggota jaringan, yaitu empat berkewarganegaraan Afganistan dan seorang warga Mesir.
Menurut pernyataan tersebut, mereka adalah tersangka "penculikan, pengurungan dan memfasilitasi keberangkatan gelap dan pencucian uang."
Hampir setengah juta pendatang menyeberang Laut Tengah (Mediteriania) sepanjang tahun ini dan 400.000 diantaranya mendarat di Yunani.
Kebanyakan mereka harus membawar biaya ke para penyelundup untuk menyeberangkan mereka melintasi laut dan memandu mereka menuju perbatasan Eropa.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BNN Jateng ungkap jaringan Madura penyelundup sabu-sabu asal Malaysia ke Lumajang
04 October 2022 14:05 WIB, 2022
Istri kirim sabu dalam sandal untuk suaminya yang ditahan di Rutan Solo
10 February 2020 11:27 WIB, 2020
Penyelundupan 2 kg sabu dalam microwave di Bandara Semarang digagalkan
14 November 2019 16:51 WIB, 2019
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017