Mahasiswa/Siswa : Pemerintah Merancang Program Bela Negara Semenarik Mungkin
Sabtu, 17 Oktober 2015 14:00 WIB
Gusti Ayu Komang Anggraeni (16) berharap materi pendidikan bela negara berbeda dengan mata pelajaran Kewarganegaraan yang dinilai membosankan karena terlalu banyak hafalan. "Lebih baik langsung turun ke lapangan, jangan teori semua, misalnya pergi ke tempat pembuatan batik," ujar siswi SMA Tarakanita 2.
Sedangkan Siti Muniroh (17) berpendapat pelatihan bela negara sebaiknya berisi kegiatan yang memperkenalkan keberagaman budaya, etnis, suku di Indonesia. "Jadi mungkin di situ kita menjadi lebih tau multikultural di Indonesia yang nantinya akan menjadi sebuah alasan untuk cinta Indonesia," ujar mahasiswi Sosiologi Universitas Negeri Jakarta.
Sementara itu, siswi SMA 44 Jakarta Genita Driantama menanggapi wacana pelatihan bela negara secara fisik di markas tentara. Dia berpendapat pelatihan fisik bukan prioritas utama mengingat situasi Indonesia tidak "tegang" seperti Korea Selatan dan Korea Utara.
"Lebih baik dananya dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih penting," kata remaja yang duduk di kelas 3 SMA itu.
Sebagai pelajar, mereka sepakat bela negara dapat dilakukan dengan cara menimba ilmu agar bisa membangun negara ini menjadi lebih baik. Ryan Alexander Pasaribu (22) mengatakan semua orang punya kewajiban membela negara sesuai porsinya masing-masing.
Siswa Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia itu ingin menempa ilmu sebaik-baiknya agar bisa menjadi pilot handal di kemudian hari serta mengubah sistem perhubungan udara menjadi lebih baik. "Setelah lulus aku mau aku mau jadi PNS dulu, jadi flight instructor mengajar di sini, mengubah sistem yang jelek jadi lebih maju," papar pelajar yang mendalami bidang studi penerbang 66 Charlie.
Dunia penerbangan Indonesia yang maju akan membuat orang lain percaya untuk menggunakan jasa penerbangan udara, kata Ryan. Secara tidak langsung tentunya membuat semakin banyak orang mau berkunjung ke Indonesia.
"Pariwisata meningkat, ekonomi meningkat dan Indonesia dikenal di mata dunia," dia menjabarkan impiannya.
Sedangkan Siti Muniroh (17) berpendapat pelatihan bela negara sebaiknya berisi kegiatan yang memperkenalkan keberagaman budaya, etnis, suku di Indonesia. "Jadi mungkin di situ kita menjadi lebih tau multikultural di Indonesia yang nantinya akan menjadi sebuah alasan untuk cinta Indonesia," ujar mahasiswi Sosiologi Universitas Negeri Jakarta.
Sementara itu, siswi SMA 44 Jakarta Genita Driantama menanggapi wacana pelatihan bela negara secara fisik di markas tentara. Dia berpendapat pelatihan fisik bukan prioritas utama mengingat situasi Indonesia tidak "tegang" seperti Korea Selatan dan Korea Utara.
"Lebih baik dananya dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih penting," kata remaja yang duduk di kelas 3 SMA itu.
Sebagai pelajar, mereka sepakat bela negara dapat dilakukan dengan cara menimba ilmu agar bisa membangun negara ini menjadi lebih baik. Ryan Alexander Pasaribu (22) mengatakan semua orang punya kewajiban membela negara sesuai porsinya masing-masing.
Siswa Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia itu ingin menempa ilmu sebaik-baiknya agar bisa menjadi pilot handal di kemudian hari serta mengubah sistem perhubungan udara menjadi lebih baik. "Setelah lulus aku mau aku mau jadi PNS dulu, jadi flight instructor mengajar di sini, mengubah sistem yang jelek jadi lebih maju," papar pelajar yang mendalami bidang studi penerbang 66 Charlie.
Dunia penerbangan Indonesia yang maju akan membuat orang lain percaya untuk menggunakan jasa penerbangan udara, kata Ryan. Secara tidak langsung tentunya membuat semakin banyak orang mau berkunjung ke Indonesia.
"Pariwisata meningkat, ekonomi meningkat dan Indonesia dikenal di mata dunia," dia menjabarkan impiannya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017