Di tengah populernya media sosial, terutama di Jakarta, email tetap memainkan peran penting untuk komunikasi bisnis. Namun, mayoritas bisnis di Indonesia masih menggunakan solusi email level customer yang umumkan memiliki kekurangan dalam hal security dan service level agreement (SLA), kata Datacomm dalam siaran persnya, Jumat.

Riset ODIN tahun 2015 berjudul “SMB Cloud Insight” mengungkapkan bahwa dari UKM yang ada di Indonesia, 80% di antaranya tidak menggunakan email, 12% menggunakan layanan bebas biaya, 7% menggunakan layanan hosting email dari penyedia layanan, dan 1% menggunakan email di in-house server.

Para responden melihat keuntungan dari email bisnis berbayar dibandingkan layanan bebas biaya adalah: security (89%), fungsi kalendar (72%) dan archiving (48%).

Terdapat peluang yang sangat nyata untuk para penyedia layanan, seiring UKM di Indonesia terus melihat nilai lebih dari layanan email bisnis, kata Datacomm.

“Kami sangat gembira dapat bersama dengan Zimbra yang telah memiliki rekam-jejak yang sudah terbukti dan dipercaya oleh banyak brand global,” kata President Director Datacomm, Tan Wie Tjin. “Bersama Zimbra bisnis di Indonesia mendapat akses ke komunitas open source yang penuh semangat dan gairah.”

Sementara Regional Vice President and General Manager Zimba, Marcus Teo, mengatakan,"Dengan menjadi partner Datacomm, kami akan menyediakan akses yang lebih besar ke Zimbra, produk dari Synacor, terutama untuk organisasi yang menghargai manfaat solusi kolaborasi yang dibangun di platform terbuka yang luas dan memiliki standar.”

CEES adalah layanan email berbasis cloud yang dikelola oleh Datacomm Cloud Business. Dengan jaminan availability 99,9%, adanya credit service dan didukung oleh Zimbra.

Sutedjo Tjahjadi, Managing Director Datacomm Cloud Business, mengklaim bahwa layanan Cloudciti Enterprise Email Service bukan layanan email biasa tapi memiliki pembeda sebagai keunikan.

CEES dirancang memiliki ketangguhan dan skalabilitas, selalu mengutamakan security untuk menjamin keamanannya terhadap ancaman dari luar dan kebocoran data, dan infrastruktur data center-nya milik sendiri yang lokasinya berada di Indonesia, tambahnya.